Si Bungsu Fathir, Menitikkan Air Mata Tiap Diajak Bicara

Si Bungsu Fathir, Menitikkan Air Mata Tiap Diajak Bicara
Bocah 13 Tahun Fatir Muhammad yang terkena peluru, akhirnya di operasi di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Senin (18/2). Foto: FAJAR?JPNN
Mobile C-Arm adalah salah satu unit radiologi yang biasa digunakan pada operasi. Inilah yang digunakan Fatir selama operasi. Ada juga yang permanen instalasinya tetapi kebanyakan adalah untuk fluoroscopy dan ballon catheter, C-Arm x ray selalu dilengkapi dengan monitor untuk menampilkan hasil dari capture foto yang diambil, nah selanjutnya hasil foto yang terdapat pada layar monitor bisa diprint sebagai arsip.

Dokter yang terdiri dari spesialis gizi, anak, saraf dan anestesi berhasil melakukan tindakan operasi pada Senin, 18 Februari, kemarin diruang lontara 4 lantai 2.

Orangtua Fathir, Fikri Munandar dan Nurhikmah hanya bisa meminta doa untuk kesembuhan anaknya.

"Saya minta doa untuk kesembuhan anak saya," Katanya kepada FAJAR dengan muka yang lesu.

Fathir yang baru saja berulang tahun pada 24 Januari lalu, menjalani operasi pengangkatan selama empat puluh lima menit. Kata Nurhikmah, sebelum dioperasi anaknya selalu menitikkan air mata tiap kali diajak berbicara. "Kondisi inilah yang buat saya terpukul, Fathir mungkin mau berbicara namun apa daya akibat peluru ia tidak bisa berbicara hanya isyarat kedua bola matanya," jelasnya.

YA, BEGITULAH yang dialami Fatir Muhammad. Anak pasangan dari Fikri Munandar dan Nurhikmah. Warga jalan Baji Gau Raya Makassar. Korban peluru nyasar,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News