Si Jago Merah Mengamuk, Duka di Tengah Persiapan Salat Idulfitri

Si Jago Merah Mengamuk, Duka di Tengah Persiapan Salat Idulfitri
Aparat TNI dan warga kesulitan membantu proses pemadaman api saat kebakaran melanda Pasar Simpong, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Kamis pagi. Foto: ANTARA/ Stepensopyan Pontoh

jpnn.com, BANGGAI - Kebakaran kembali melanda Pasar Simpong di Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Kamis, jelang salat Idulfitri 1442 Hijriah.

Api dengan cepat menyebar dan menghanguskan puluhan petak serta ratusan los pasar tradisional terbesar di Kabupaten Banggai itu.

Warga dan aparat kepolisian dan TNI turun langsung membantu pemadaman api yang dilakukan petugas pemadam kebakaran.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Banggai mengungkapkan sebanyak 66 petak dan 200 los terbakar bahkan Kantor UPT Pasar Simpong turut terbakar.

“Rumah dinas kepala UPT juga terbakar,” katanya.

Dia menduga api bersumber dari salah satu petak di Pasar Simpong yang tak jauh dari sebuah ruko. Kemudian dengan cepat menyebar ke los dan petak lainnya.

“Petaknya tidak terkunci, ruko yang terkunci,” jelas dia.

Hasrin menyebutkan api mulai menjilat sekitar pukul 04.15 Wita. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.20 Wita.

“Ada dua mobil damkar. Kami berterima kasih juga kepada PMI yang menerjunkan 1 unit mobil,” katanya.

Dia belum bisa memastikan penyebab kebakaran sebab itu wewenang pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

Hasrin sendiri ketika kebakaran melanda, tengah menanti salat Idulfitri di Masjid Al-hikmah, Kelurahan Soho, Kecamatan Luwuk. Usai beribadah, Hasrin langsung menuju lokasi kebakaran untuk memantau situasi.

“Setelah salat, langsung ke pasar tidak lagi pulang ke rumah,” ujar dia.

Sejak 2017, tercatat Pasar Simpong sudah tiga kali mengalami kebakaran. Padatnya lokasi itu kerap menjadi kendala dalam pemadaman api, kala kebakaran melanda. Terlebih lagi tidak ada hydrant di Pasar Simpong.

Medio 22 Maret 2017 kebakaran di Pasar Simpong menghanguskan toko bangunan Arafat, Bank Danamon Unit Pasar Simpong, Penginapan Ebony, gudang kayu, dan kios.

Kemudian pada tanggal 27 November 2019 kebakaran juga menghanguskan 7 bangunan dan sejumlah lapak pedagang. Kejadian tadi menambah catatan kebakaran di Pasar Simpong dengan 66 petak serta 200 los ludes terbakar. (antara/jpnn)

Damkar menduga api bersumber dari salah satu petak di Pasar Simpong yang tak jauh dari sebuah ruko saat warga sedang bersiap salat Id pagi tadi.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News