Si Majikan Kejam Siram Tubuh Febriyanti pakai Air Panas 2 Panci, Mirip Sinetron

Si Majikan Kejam Siram Tubuh Febriyanti pakai Air Panas 2 Panci, Mirip Sinetron
Korban Eka Febrianti saat menceritakan kejadiannya di Mapolda Bali didampingi pengacaranya. Foto: istimewa for Bali Express

Setelah itu korban ditanya di mana guntingnya dan menjawab tidak ketemu. Sang majikan saat itu juga langsung mengambil air panas dengan menggunakan gelas dan menyiram air panas ke tubuh korban sebanyak satu kali dari atas kepala dengan perlahan-lahan.

Selanjutnya majikan korban menyuruh Santi dan Kadek Erik secara bergantian menyiramkan air panas ke tubuh korban dengan menggunakan gelas berkali-kali sampai air panas sebanyak dua panci tersebut habis.

“Korban hanya bisa berteriak “aduh panas-panas, ampun-ampuuuun,” tapi mereka tidak peduli. Setelah itu korban disuruh membersihkan air panas yang tercecer di lantai kamar majikan tersebut. Dan mencari gunting tersebut lagi serta mengancam korban akan menyiram dua panci air panas lagi jika gunting tersebut tidak ketemu,” paparnya.

Sehingga korban terpaksa melakukan perintah majikan, padahal badan sudah melepuh dan kesakitan. Korban berusaha mencari-cari gunting lagi namun tidak ketemu sehingga sekitar pukul 22.00 korban disuruh ke lantai atas di kamar majikan lagi.

Sesampainya di sana sudah ada Kadek Erik dan Santi, kemudian majikan korban menyuruh keduanya menyiramkan air panas lagi dari dispenser yang ada di kamar tersebut ke tubuh korban dengan menggunakan gelas plastik berkali-kali. Sembari marah-marah dan disuruh berdiri dengan mengangkat tangan dan sebelah kaki.

BACA JUGA: BPN Prabowo – Sandi Tuding Rekapitulasi di KPU Tanpa Dasar yang Kuat

Kemudian disiram lagi. Kejadian tersebut berlangsung sampai pukul 02.00 dan korban disuruh membersihkan lantai kamar lagi. Setelah itu korban disuruh mencari lagi gunting tersebut sampai pagi. Sekitar pukul 08.30, majikan korban sedang tidur di lantai atas, dan Santi yang sedang mandi di kamar mandi sehingga tidak ada orang. Kesempatan tersebut digunakan korban melarikan diri dengan meloncat dari tembok merajan.

Aksi melarikan diri tersebut kemudian dibantu oleh ibu-ibu warung, petugas polisi yang sempat ditemuinya, dan satpam Terminal Batu Bulan.

Nasib malang pembantu rumah tangga asal Kalisat, Jember, Jatim yang bernama Eka Febriyanti disiram air panas oleh majikan yang kejam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News