Si Nenek TKW Dikasari Majikan Arab yang Memerintah pakai Kaki

Si Nenek TKW Dikasari Majikan Arab yang Memerintah pakai Kaki
Rohmah binti Abdul Wahab ketika menunggu pendataan di Terminal TKI, Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Foto : nicha/jpnn
Ketika ada informasi bahwa Pemerintah Indonesia akan memulangkan para TKI illegal dengan gratis, Rohmah langsung datang ke Safaroh atau Kantor Konsulat Jenderal Indonesia untuk Arab Saudi.  “Saya langsung datang sendiri ke Safaroh. Saya yang minta pulang. Karena kalau pulangnya sekarang tidak dikenakan ongkos. Tapi kalau pulangnya ketika bebarengan orang pulang haji, pakai biaya sendiri,” paparnya.

Rohmah mengaku, saat ini hanya ada uang Rp 5 juta di rekening tabungannya. Namun, uang hasil kerjanya selama 4 tahun di Arab Saudi sudah dikirimkan ke anak-anaknya dan dibelikan rumah untuk dirinya. “Rumah saya yang di Malang sudah dijual dan anak-anak saya semuanya pindah ke Banjarmasin (Kalimantan Selatan). Saya juga sudah dibelikan rumah di sana. Ini anak-anak saya belum tahu saya pulang ke Indonesia. Saya mau buat kejutan untuk anak-anak saya,” ungkap Rohmah.

Masih di tempat yang sama, Naimah, TKI wanita berusia 29 tahun asal Pamekasan, Madura juga bersemangat untuk bisa pulang ke Indonesia setelah 13 tahun bekerja di Arab Saudi. Tak berbeda dengan Rohmah, Naimah mengaku tidak tahan dengan perlakuan kasar yang dilakukan oleh majikannya. “Saya sudah ganti majikan berkali-kali. Suka memukul dan kalau bicara kasar. Kalau menyuruh juga tidak sopan, pakai kaki. Beda dengan orang kita (Indonesia),” keluh Naimah.

Selama bekerja di Arab Saudi, Naimah mendapat gaji sebesar 800 – 1300 riyal. Akan tetapi, setiap bulannya harus dipotong sebesar 500 riyal atau Rp 1,1 juta untuk mencicil biaya perpanjangan visa umroh sebesar 14 ribu riyal.

Mendapatkan perlakuan kasar layaknya hewan dan hina  oleh para majikan merupakan suatu siksaan batin bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News