Si Patai, Robinhood Padang Kota (3/habis)

Si Patai, Robinhood Padang Kota (3/habis)
Ilustrasi. Foto: Koleksi Arsip Geheugen Belanda.

Majalah Pandji Poestaka, No. 11, Tahoen V, 8 Februari 1927 dan Pandji Poestaka, No. 12, Tahoen V, 11 Februari 1927 menulis:

Tempat persembunyian si Patai berhasil ditemukan oleh pasukan tentara yang dikepalai oleh Sersan Lindong dari Menado.

Pasukan ini merupakan bagian dari pasukan yang didatangkan dari Jawa untuk mengembalikan ketertiban umum di Sumatera Barat menyusul huru-hara yang disulut oleh orang-orang komunis di Silungkang dan beberapa daerah lainnya. 

Dilaporkan bahwa Sersan Lindong dan bosnya, Mayor Rhemrev, mendapat pujian dari Gubernur Jenderal di Batavia. 

Mayor Rhemrev, pimpinan operasi perburuan Si Patai kemudian hari jadi jagoan National Socialistiche Beweging (NSB), kaum fasis di Hindia Belanda. 

Si Patai dipenggal. Kepalanya diarak keliling kota Padang. 

Dan, ramalan Leo Hulsman, wartawan Belanda yang jauh-jauh datang ke Padang untuk meliput Si Patai ada benarnya. 

Sebelum Si Patai menjumpai ajal, dengan sangat puitis Leo Hulsman menulis…

SI PATAI. Nama "bandit" yang menempati klasemen papan atas daftar kepolisian pada awal abad 20 ini senantiasa hidup. Pemerintah Hindia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News