Siak, Negeri Kerajaan Mutiara Nusantara

Siak, Negeri Kerajaan Mutiara Nusantara
Jembatan Siak atau Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang megah di atas Sungai Siak menjadi salah satu ikon Kabupaten Siak. Foto: defizal/Riau Pos

Tangga utama menghadap ke sungai sedangkan yang lain ke timur, gedung terbuat dari besi berbentuk spiral dan yang satunya lagi terbuat dari kayu dan terletak di sebelah barat gedung.

Jika suatu perkara sudah dilakukan dan hukuman dijatuhkan, maka bagi yang kalah akan turun ke lantai dasar dengan menggunakan tangga kayu yang terletak di sebelah kiri gedung dan langsung menuju Djil (penjara) yang terletak tidak jauh dari situ. Sedangkan bagi yang menang turun melalui tangga besi yang terletak di sebelah kanan gedung dan langsung ke jalan raya.

Di Siak juga terdapat Danau Zamrud. Danau Bawah dan Danau Besar terletak tak jauh dari lapangan minyak Zamrud. Danau – danau ini memiliki panorama alam yang memikat. Disekitarnya ditumbuhi kayu – kayu yang masih asli. Kawasan hutan yang luasnya mencapai 2500 hektare ini merupakan kawasan satwa. Di dalamnya terdapat bermacam jenis flora dan fauna yang langka, seperti Pinang Merah, ikan jenis Arwana dan ikan Belida. Semua itu merupakan kekayaan tersendiri yang dijadikan objek wisata.

Sedangkan untuk wisata budaya, di Kabupaten Siak terdapat desa Mempura. Berawal dari muara sungai Mempura terus mudik ke hulu mengikuti aliran sungai yang berair tenang, dikala pasang kita temui desa tradisional, yaitu Desa Mempura. Penduduknya yang ramah serta alamnya yang sejuk dengan air sungai yang merah dan hutan sekelilingnya yang masih asli, hidup aneka flora dan fauna yang saling bercengkerama sesamanya berayun buai di cabang dan ranting pepohonan. Ini semua dapat kita lihat setibanya sampai di desa tersebut.

Desa Mempura ini pernah menjadi pusat Kerajaan Siak dibawah kepemimpinan Sultan Abdul Djalil Muzaffar Syah yang memerintah tahun 1746 – 1765 (Sultan Siak ke-2), dan setelah angkat beliau dimakamkandi Mempura diberi gelar Marhum Mempura.

Disini pada musim tertentu kita dapat menikmati buah durian yang banyak terdapat disana sambil menikmati Musik Gambus mengiringi penari membawakan Tarian Zapin yang ditarikan oleh penduduk setempat dengan fasihnya.

Selain itu di ibukota Kabupaten Siak yaitu Siak Sri Indarapura pada setiap tahunnya digelar sebuah event Seni Budaya yang diberi nama “Festival Siak Bermadah”. Festival ini merupakan sebuah ajang perlombaan seni budaya antar kecamatan yang ada di Kabupaten Siak. Festival ini biasa dilaksanakan sekitar bulan September setiap tahunnya karena dimaksudkan juga untuk memperingati hari ulang tahun Kabupaten Siak.

Jenis lomba yang biasa dipertandingkan pada festival ini adalah Zapin, Istiadat Mengarak Pengantin, Berbalas Pantun, Senandung Menidurkan Anak, Joget Lambak, Lawak, Nasyid, Bujang dan Dara, Langgam Melayu, Tari Kreasi. Festival ini juga meyuguhkan penampilan kesenian tamu jemputan dari kabupaten lain yang ada di Propinsi Riau.

Sejarah Kerajaan Siak Kabupaten Siak merupakan salah satu kabupaten terkaya di Provinsi Riau. Sejarah panjang negeri kerajaan, menjadi catatan panjang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News