Siapa Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan Mobil Otonom? Hyundai Beri Komentar
Teknologi otonom level dua itu semacam fitur ADAS yang sudah tersedia di banyak mobil di Indonesia.
Pada level tersebut, tanggung jawab pengemudi manusia masih diandalkan.
"Kalau mobil dengan teknologi otonom level 2, kalau terjadi kecelakaan mungkin tanggung jawabnya di pengemudi, karena level 2 hanya support," ucap Byoung Choon Lee saat temu media nasional di Hyundai Kia Motors Namyang R&D Center, Kamis lalu.
Namun, untuk mobil otonom level 3 ke atas, di mana teknologinya makin canggih dan kendaraan bisa sepenuhnya dikontrol secara otomatis, jika terjadi kecelakaan perusahaan pembuatnya turut bertanggung jawab.
"Namun, kami percaya bahwa ke depan teknologinya juga jadi lebih canggih lagi. Saat itu terjadi, kami bisa pastikan keamanan di mobil otonom level 3 dan level 4," imbuh Byoung Choon Lee.
Dalam kesempatan sama, Chief Technology Officer Hyundai Motor, Yong Wha Kim juga sejalan dengan Byoung Choon Lee.
Menurut dia, dalam konteks tersebut siapa yang bertanggung jawab menjadi perhatian serius perusahaan. Mobil otonom harus memastikan semua pihak.
"Tidak hanya penumpang, tetapi juga harus memastikan keamanan pengendara lain dan lingkungan sekitar. Kendaraan otonom harus dipastikan keamanannya untuk semua orang," jelas Yong Wha Kim.
Perihal kecelakaan pada mobil otonom di jalan raya, Hyundai Motor Group yang juga tengah mengembangkan teknologi tersebut ikut angkat bicara.
- Bertemu CEO Hyundai, Airlangga Bahas Jaringan Hidrogen & Kapasitas Pemasok Lokal
- Hyundai Mulai Lakukan Uji Coba SUV Listrik 7 Penumpang, Meluncur Tahun Ini?
- Penjualan Mobil Baru April 2024, Wuling dan Hyundai Masuk 10 Merek Terlaris
- Tesla Model Y Kini Mampu Menjelajah Sejauh 515 Km
- Hyundai Siapkan 7 Model Baru, Satu di Antaranya Ioniq 5 N?
- Sebegini Jumlah Unit Hyundai Ioniq 5 dan 6 yang Kena Recall