SiCepat Ekspres Berinovasi di Tengah Isu Kenaikan Harga BBM

SiCepat Ekspres Berinovasi di Tengah Isu Kenaikan Harga BBM
SiCepat Ekspres. Foto dok SiCepat Ekspres

jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia bakal merembet ke berbagai kebutuhan, termasuk perubahan ongkos kirim barang.

Menanggapi kabar kenaikan harga BBM, Chief Executive Officer (CEO) SiCepat Ekspres, The Kim Hai, menuturkan saat ini SiCepat belum berencana menaikkan ongkos kirim untuk pengiriman paket.

“Keputusan ini didukung dengan inovasi SiCepat yang telah melakukan langkah efisiensi operasional melalui pengalihan kendaraan operasional motor bensin menjadi motor listrik secara bertahap,” tutur The Kim Hai.

Pemanfaatan electric vehicle (EV) ini merupakan langkah diversifikasi sumber energi oleh SiCepat Ekspres agar perusahaan tidak hanya bergantung pada sumber energi fosil dalam menjalankan kegiatan operasional.

Dari sisi operational cost, pemanfaatan EV ini membuat SiCepat mengalami penghematan bahan bakar hingga lebih dari Rp 9 miliar.

Dari data tersebut, diproyeksikan hingga akhir 2022, operasional SiCepat dapat menghemat BBM dan biaya maintenance motor lebih dari Rp 71 miliar.

Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisir potensi dampak operasional dari wacana kenaikan harga BBM.

Untuk memudahkan kurir SiCepat, yaitu SiGesit, dalam melakukan pengiriman paket menggunakan EV, SiCepat dalam kerja samanya dengan Volta juga menyediakan infrastruktur Sistem Ganti Baterai (SGB) di 181 titik yang tersebar di Jabodetabek, Semarang, dan Bali.

Saat ini SiCepat Ekspres belum berencana menaikkan ongkos kirim untuk pengiriman paket.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News