Sigit Widyonindito Ingatkan Pelaku Wisata di Magelang Taat Protokol Kesehatan

Sigit Widyonindito Ingatkan Pelaku Wisata di Magelang Taat Protokol Kesehatan
Objek wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang. Foto: ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang

jpnn.com, MAGELANG - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito meminta para pelaku wisata di daerahnya menaati protokol kesehatan guna mencegah makin merebak penyebaran COVID-19.

"Ini penting karena kasus COVID-19 makin melonjak beberapa waktu terakhir," katanya saat membuka kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme Bidang Pariwisata yang Fokus pada Sosialisasi CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment), di Magelang, Jumat (4/12).

Dia menjelaskan pentingnya pelaku wisata memahami dengan baik tentang pengembangan aktivitas kepariwisataan, termasuk menyangkut permasalahan di lapangan, terutama saat ini yang terkait dengan pandemi virus corona jenis baru itu.

Data covid19.magelangkota.go.id pada Jumat, hingga pukul 12.00 WIB, antara lain menyebutkan jumlah kontak erat 1.707 orang, probable 20 orang, suspek 639 orang, konfirmasi 708 orang di mana 577 orang dinyatakan sembuh, sedangkan total meninggal dunia 80 orang.

"Pelaku wisata harus tahu bagaimana bisa membuat laku pariwisata di Indonesia terus berkembang. Tahu perintahnya, tahu permasalahan di lapangan, khususnya berkaitan dengan pandemi COVID-19, khususnya di Kota Magelang,” ujar Sigit.

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang tersebut diikuti 80 pelaku usaha, meliputi hotel, restoran, dan desa wisata.

Di sela-sela kegiatan tersebut, Wali Kota Sigit Widyonindito berkesempatan menyerahkan bantuan hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kepada kalangan pelaku usaha wisata di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.

Ia menyatakan bersyukur karena Kota Magelang mendapat bantuan tersebut untuk pengembangan dan pemulihan ekonomi di sektor wisata dari dampak pandemi COVID-19. Total dana hibah dari Kemenparekraf untuk daerah setempat Rp 974.133.191.

Pelaku wisata harus memahami dengan baik tentang pengembangan aktivitas kepariwisataan di masa pandemi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News