Simak Pengalaman Penderita Demensia Alzheimer, Akibat Stres Pekerjaan

Simak Pengalaman Penderita Demensia Alzheimer, Akibat Stres Pekerjaan
Tangkapan layar William Buntoro (72) yang terdiagnosis demensia Alzheimer mild stage pada tahun 2018. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Demensia Alzheimer atau lebih dikenal dengan Alzheimer, seperti dikutip dari laman Alzheimer Indonesia (ALZI) merupakan salah satu bagian dari demensia yang paling banyak ditemui.

Orang dengan masalah ini mengalami penurunan fungsi otak termasuk fungsi kognitif yang meliputi kemampuan daya ingat, berbahasa, fungsi visuospatial dan fungsi eksekutif menurun.

Setidaknya terdapat sepuluh tanda demensia Alzheimer yang bisa menjadi acuan seseorang melakukan deteksi dini pada dokter spesialis saraf.

Yakni, gangguan daya ingat, sulit fokus, sulit melakukan kegiatan sehari-hari, disorientasi, kesulitan memahami visuospasial.

Tanda lainnya yakni gangguan komunikasi, menaruh barang tidak pada tempatnya, salah membuat keputusan, menarik diri dari pergaulan serta perubahan perilaku dan kepribadian.

"Sebagian menganggap orang yang pelupa sebagai hal yang biasa dan dijadikan bahan guyonan, padahal lupa salah satu gejala demensia Alzheimer."

"Selain itu, perlu diperhatikan juga mau melakukan sesuatu sulit berkonsentrasi sering dijadikan bahan gurauan padahal ini tanda-tanda dini demensia Alzheimer," kata Munthe.

Kementerian Kesehatan memberi perhatian pada masalah demensia Alzheimer salah satunya dengan meluncurkan aplikasi Sehat Jiwa yang antara lain memuat pemeriksaan untuk demensia.

William yang menderita demensia Alzheimer berbagi pengalaman, penyebabnya akibat stres pekerjaan.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News