Simak Penjelasan Sri Mulyani soal Momentum yang Masih Dini dan Rapuh

Sektor transportasi dan pergudangan mengalami pukulan sangat dalam dengan adanya PSBB dan WFH yakni -30,8 persen. Sektor perdagangan karena adanya penutupan mengalami kontraksi atau -7,57 persen.
"Kalau kami lihat komposisi ini berarti kita bisa melihat mana sektor produksi yang kemungkinan akan ada recovery, dengan adanya kegiatan ekonomi dan sosial yang sekarang sudah direlaksasi. Meskipun kita tetap hati-hati terhadap Covid-19," ujarnya.
Menurut Ani, ke depan diperkirakan sektor transportasi dan pergudangan akan sedikit pulih dibanding kontraksi yang dalam sebelumnya. Sektor informasi dan komunikasi tetap positif. Perdagangan juga mungkin kontraksinya lebih rendah dari Kuartal-II 2020.
"Industri pengolahan dengan PMI di atas 50 kami harap membaik di Kuartal III dan IV-2020," kata dia.
Sementara untuk utility seperti gas, listrik dan air, akan terlihat penggunaan yang bergeser dari kantor menjadi di rumah.
Nah, kata Ani, inilah yang akan terus dipantau secara sangat ketat dari perkembangan di sisi permintaan yaitu konsumsi, investasi dan ekspor selain government spending, dengan sisi produksi terutama pada sektor manufaktur, perdagangan, transportasi, pergudangan dengan sektor penting seperti kontruksi. (boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Bu Sri Mulyani juga menjelaskan perlunya mewaspadai tahun basah yang tidak akan berjalan terus.
Redaktur & Reporter : Boy
- Versi IndoStrategi, Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Nilai Performa Tertinggi
- Siasat Sri Mulyani untuk Meredam Tarif Resiprokal Amerika Serikat
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Menkeu: Kalau Tunjangan Profesi Lebih Kecil dari Tukin, Kami Tambahkan
- Sri Mulyani Ungkap tak Semua Dosen Terima Tukin, Begini Penjelasannya
- Kabar Gembira tentang Pencairan Tukin Dosen ASN, Alhamdulillah