Simpati untuk Korban Drone

Simpati untuk Korban Drone
Simpati untuk Korban Drone

SANAA - Serangan udara Amerika Serikat (AS) kembali memantik kritik. Kali ini serangan tersebut tidak terjadi di Pakistan atau Afghanistan, namun di Yaman. Pada Kamis malam (12/12), sedikitnya 17 nyawa melayang dalam sebuah resepsi pernikahan di Kota Rada saat pesawat siluman (drone) Negeri Paman Sam membombardir kawasan tersebut.
   
Awalnya aparat setempat melaporkan, jumlah korban tewas dalam serangan udara tersebut adalah 13 orang. Namun, jumlah korban ternyata bertambah. Kemarin (13/12) petugas keamanan Rada menyebutkan bahwa jumlah korban tewas menjadi 17 orang. "Sebagian besar korban adalah warga sipil. Hanya beberapa yang terduga anggota jaringan Al Qaeda," ungkap petugas yang namanya tidak mau disebutkan tersebut.

Dalam pernyataannya, militer AS menyatakan bahwa serangan udara itu sudah mereka persiapkan dengan matang. Target mereka adalah militan Al Qaeda yang pada Kamis malam lalu, kabarnya, berkumpul di ibu kota Provinsi Bayda tersebut. Sayangnya, lagi-lagi, serangan yang menggunakan pesawat tanpa awak itu merenggut lebih banyak korban jiwa sipil ketimbang militan yang menjadi target.

Seorang sumber medis menjelaskan, pesawat siluman AS itu melepaskan dua rudal pada Kamis malam lalu. Lokasi resepsi yang sedang padat tamu pun langsung berubah menjadi lautan darah. "Dua korban tewas teridentifikasi sebagai Saleh Al Tays dan Abdullah Al Tays yang konon memang anggota jaringan Al Qaeda yang buron. Tapi, semua korban yang lain adalah warga sipil biasa," paparnya.

Pada Kamis malam itu, Saleh dan Abdullah sedang menghadiri resepsi pernikahan kerabat mereka dengan seorang anggota klan Al Ameri. Karena itu, seluruh korban tewas adalah anggota klan Al Tays dan klan Al Ameri. Dalam tembakan pertama, militer AS sukses menghantam sebuah kendaraan yang mengangkut sedikitnya 10 penumpang. Mereka merupakan bagian dari rombongan pengantin.

Sementara itu, rudal kedua yang ditembakkan pesawat tanpa awak itu menghantam sekitar lokasi resepsi. Menurut kabar, ledakan kedua tersebut juga melumpuhkan belasan orang. Jumlah korban tewas dari tembakan rudal pertama dan kedua belum diketahui secara jelas. Tetapi, selain 17 nyawa melayang karena aksi udara AS itu, ada beberapa korban lain yang terluka. Seluruh korban luka merupakan warga sipil.

Militer AS berada di Yaman dalam misi antiteror pascainsiden 11 September 2001 alias 9/11. Target utama mereka adalah jaringan militan Al Qaeda yang di Yaman dikenal sebagai Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP). Belakangan, AS semakin rajin melancarkan serangan udara menggunakan pesawat tanpa awak. Namun, seperti di Pakistan dan Afghanistan, warga sipil selalu menjadi korban dalam aksi udara AS. (AP/AFP/hep/c14/dos)


SANAA - Serangan udara Amerika Serikat (AS) kembali memantik kritik. Kali ini serangan tersebut tidak terjadi di Pakistan atau Afghanistan, namun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News