Singapura, AS dan Uni Eropa Mulai Fokus pada Obat COVID, Australia Diminta Tidak Ketinggalan

Singapura, AS dan Uni Eropa Mulai Fokus pada Obat COVID, Australia Diminta Tidak Ketinggalan
Associate Professor Steven Tong dari Doherty Institute menyatakan pengobatan COVID yang lebih baik di Australia sangat mendesak saat ini. (ABC News: Daniel Fermer)

"Jadi, selain proses persetujuan yang akan dilalui pihak berwenang seperti TGA, saya berharap pemerintah proaktif, cepat memastikan bahwa kita akan mendapatkan pasokan dari obat-obatan apa pun yang akhirnya disetujui," katanya.

Departemen Kesehatan dalam pernyataan kepada ABC menyebutkan, pihaknya akan bertindak berdasarkan panduan dari penasihat pemerintah termasuk Science and Industry Technical Advisory Group (SITAG) dan Clinical Evidence Taskforce.

"Pemerintah Australia melakukan pertemuan secara teratur dengan berbagai pengembang dan produsen vaksin dan obat COVID-19," bunyi pernyataan Depkes.

"Pembicaraan ini bersifat rahasia secara komersial. Kami memantau uji klinis yang sedang berlangsung dan meninjau keefektifan dari peluncuran vaksin," katanya.

"Setiap investasi dalam obat COVID-19 akan tunduk pada saran dari SITAG, dan penilaian bukti klinis, termasuk diversifikasi portofolio dan risiko," paparnya.

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.


Berita Selanjutnya:
Respons Hidung

Australia dikhawatirkan akan ketinggalan bila tidak segera mengamankan pasokan obat COVID di saat negara lain mulai mengalihkan fokusnya dari vaksinasi ke obat-obatan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News