Sip, Satgas Polri di Sudan Bersih dari Senjata Ilegal
jpnn.com - jpnn.com - Mabes Polri memastikan senjata ilegal di Bandara Alfasir, Darfur, Sudan bukanlah milik Satgas Garuda Bhayangkara yang tergabung dalam Formed Unit Police (FPU) United Nations Mission in Darfur (UNAMID). Kepastian itu berdasar penyelidikan yang dilakukan otoritas Sudan
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengungkapkan, ada tim dari Korps Bhayangkara yang dipimpin Brigjen Johanis Asadoma telah melakukan pertemuan dengan pihak-pihak di Sudan. Tim Polri yang bertugas memberi bantuan hukum ke 139 anggota Satgas Garuda Bhayangkara itu sudah bertemu dengan otoritas Sudan, UNAMID dan perwakilan PBB.
Berdasar laporan tim bantuan hukum Polri di Sudan, kata Rikwanto, tidak ditemukan adanya bukti yang menguatkan dugaan senjata ilegal itu milik Satgas Garuda Bhayangkara. “Jadi lokasi titik masing-masing orang, koper, pintu masuk, pintu keluar, memang jauh dari kemungkinan bahwa tas itu milik FPU VIII," terangnya.
Sedangkan mengenai kepulangan 139 personel Polri yang tergabung dalam personel FPU VIII itu Rikwanto mengatakan, hal tersebut tergantung keputusan PBB melalui UNAMID. Namun, kata Rikwanto, UNAMID mengupayakan personel Polri kembali setelah Rabu (15/2).
"Beberapa pemeriksaan, penelitian masih dilakukan dan tinggal tunggu kesimpulan saja. Informasi terakhir dari sana diperkirakan bisa dipulangkan setelah tanggal 15 (Februari 2017)," tuturnya.(mg4/jpnn)
Mabes Polri memastikan senjata ilegal di Bandara Alfasir, Darfur, Sudan bukanlah milik Satgas Garuda Bhayangkara yang tergabung dalam Formed Unit
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- 500 Warga Kubu Raya Mendaftar Sebagai Calon Anggota Polri
- Liquid Ganja Modus Baru Peredaran Narkoba, Sahroni Minta Polri Gandeng APVI
- AKBP Riza: Waspadai Oknum yang Menjanjikan Kelulusan Anggota Polri
- Pertamina Menjalin Kerja Sama dengan Polri untuk Publikasi dan Edukasi Masyarakat
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia