Sipir Lapas Tarakan Ditangkap BNN, Begini Kronologisnya Versi Kalapas

Sipir Lapas Tarakan Ditangkap BNN, Begini Kronologisnya Versi Kalapas
Penjara. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Untuk keluar dari Lapas Tarakan, Fernando dan istrinya memang harus melewati tiga pintu penjagaan. Saat itu, ada Kepala Regu Pengamanan (Karupam) bernama Lanuli yang berada di antara pintu 2 dan pintu 3.

Karupam tersebut sedang mengawasi WBP wanita yang mau memasuki blok masing-masing usai salat tarawih. Sedangkan di pintu 2 ada petugas lainnya yang bernama Mujiadi.

“Di pintu satu portir ditempati oleh petugas Hendra Delpian,” tutur Fernando.

Lebih lanjut Fernando mengatakan, saat hendak keluar melalui pintu 1 tiba-tiba ada suara pintu digedor dari luar. Saat itu, dari sisi luar pintu ada seorang dari luar pintu memperlihatkan tas keresek berwarna hitam kepada petugas lapas.

Namun, Fernando berinisiatif mengingatkan anak buahnya agar tidak menerima titipan barang atau makanan saat itu. “Karena situasi masih ramai, WBP berkeliaran,” ujarnya menjelaskan.

Namun, seseorang di liar pintu langsung menarik tangan Hendra sembari memperlihatkan tas keresek hitam itu. Saat itu memang sempat terjadi keributan, namun petugas berpakaian preman yang mengaku dari BNN lantas memboyong Hendra dengan mobil.

Fernando pun berinisiatif mengejar sejumlah orang yang menangkap anak buahnya. Namun, upayanya justru berbuah bentakan dari petugas BNN. “Saya petugas BNN,” kata Fernando menirukan ucapan petugas berpakaian preman itu.  

Saat itu, kara Fernando, dirinya sudah mengaku sebagai Kalapas Kelas IIA Tarakan. Namun, lagi-lagi Fernando memperoleh jawaban bernada arogan dari petugas lainnya yang diduga dari TNI AL.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Tarakan Fernando Kloer mengeluhkan tindakan petugas yang mengaku dari Badan Narkotika Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News