Sirine Gempa Ngadat dan Karatan

Sirine Gempa Ngadat dan Karatan
Sirine Gempa Ngadat dan Karatan
BENGKULU -- Alat-alat peringatan gempa seperti sirine, tampaknya menjadi barang yang penting di Indonesia, khususnya di daerah langganan gempa seperti Bengkulu. Pemprov setempat sudah mengantisipasi hal itu tiga tahun lalu dengan melakukan pengadaan ratusan sirine dan genset yang disalurkan di kelurahan yang berada di pinggir pantai. Sayangnya, berdasarkan penelusuran JPNN, sirine yang dulunya dipasang di atas pohon atau ditempel dengan bambu, saat ini tak jels keberadaannya.

Kalau pun masih ada yang terpasang, alat peringatan itu tidak berfungsi lagi. Sebagian rusak bahkan sudah karatan. Bantuan genset dari gubernur untuk antisipasi listrik padam akibat gempa, juga tak jelas Informasi, yang didapat JPNN, genset bantuan tersebut ada yang dijual. Yang menarik, pihak otoritas setempat juga mengaku tidak tahu menahu raibnya sejumlah sirine yang dipasang.

Walikota Ahmad Kanedi, SH, MH terang-terangan mengakui sirine tak berfungsi lagi dan hanya bisa digunakan saat simulasi. "Berguna juga, ketika simulasi. Tapi waktu gempa datang, sirine tidak berfungsi. Terbukti di Padang baru-baru ini, sirine kita juga tidak pernah berbunyi saat gempa. Ide sirine boleh, tapi bukan satu-satunya cara peringatan dini," ujar Ahmad Kanedi.

"Saya juga tidak tahu lagi kabar sirine tersebut, karena memang belum pernah digunakan," imbuh Kabag Perlengkapan Drs. Herman Sidikujar Herman. Selain sirine, Bengkulu juga mendapat bantuan alarm tsunami yang dipasang tahun 2008 lalu. Dan  rencananya Bengkulu akan mendapat 2 unit alarm peringatan dini tsunami lagi dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Lokasi dirancang di 2 tempat, yakni Sport Centre Pantai Panjang dan Sekretariat Provinsi (Setprov).

BENGKULU -- Alat-alat peringatan gempa seperti sirine, tampaknya menjadi barang yang penting di Indonesia, khususnya di daerah langganan gempa seperti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News