Sirna Rasa

Oleh: Dahlan Iskan

Sirna Rasa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Maka sudah waktunya ditingkatkan lagi satu derajat ke atas: bikin program pesantren internasional di Pangandaran. Copy saja sistem yang sudah terbukti maju di Magetan dan Kediri. Atau tiru cara pesantren Bina Insan Mulia (Bima) asuhan KH Imam Jazuli di Cirebon.

Keinginan yang sama juga saya tawarkan ke pesantren grup ini di Randublatung, Blora. Di antara sekitar 120 madrasah di lingkungan Pesantren Sabilil Muttaqin, Pangandaran dan Randublatung termasuk sudah memenuhi syarat ditingkatkan lagi.

Tidak lama saya berbicara dengan para santri di Pangandaran. Tim saya sudah terlihat mengantuk kelelahan. Belum lagi masih harus ke Sirna Rasa. Masih tiga jam perjalanan lagi.

Judul tulisan ini pun jadi kurang tepat: kok belum ada kisah Sirna Rasanya. Lebih baik saya akui sendiri, daripada pasti dikritik perusuh. Kan masih selalu ada hari esok. (*)


Berita Selanjutnya:
No Gag

RUTE Safari Ramadan berikutnya: Sirna Rasa. Di utara Tasikmalaya. Masuk wilayah Ciamis Utara. Tidak jauh dari danau Panjalu yang dikeramatkan itu.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News