Sistem Digitalisasi DPCS Pantau Ketersediaan Pupuk Jelang Lebaran, Bisa Diawasi Setiap Saat

Sehingga sistem ini dapat memberikan gambaran utuh terkait pendistribusian pupuk subsidi ke berbagai daerah.
DPCS juga dilengkapi fitur peringatan dini atau early warning system untuk mendeteksi kondisi stok di daerah yang ditandai dengan indikator warna.
Seperti warna hijau yang menggambarkan stok tersedia atau bahkan melebihi ketentuan pemerintah.
Warna orange, menandakan stok mendekati batas ketentuan. Hingga warna merah yang berarti stok di bawah ketentuan minimum pemerintah.
Sementara, SVP Distribusi Pupuk Indonesia, Syamsu Alamsah mengatakan Pupuk Indonesia telah mengantisipasi kondisi lalu lintas menjelang Lebaran dengan melakukan distribusi ke daerah lebih awal.
"Kami mengantisipasi pendistribusian via darat dengan mengirimkan pupuk lebih awal, bahkan yang dikirim dengan kereta api. Sehingga untuk pasokan jelang Lebaran alhamdulillah tidak ada hambatan atau bisa dibilang aman," ungkap Syamsu.
Adapun angka stok pupuk subsidi per 20 April 2022 sebanyak 805.157 ton, terdiri dari Urea 355.409 ton, NPK 242.247 ton, Organik 72.615 ton, SP-36 55.758 ton, ZA 79.128 ton.
Selain DPCS, ada beberapa sistem digitalisasi yang diterapkan perusahaan dalam menjamin pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi seperti Petroport yang mendigitalisasi pendistribusian via pelabuhan.
PT Pupuk Indonesia menerapkan sistem digitalisasi yang terintegrasi, salah satunya bernama Distribution Planning & Control System (DPCS).
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Kakorlantas Polri Apresiasi Upaya Polda Riau Jaga Keamanan Lewat Operasi Ketupat
- Peringati Hari Bumi, PT Pupuk Indonesia Utilitas Tanam 500 Pohon di Gresik
- Sepulang dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog & Pupuk Indonesia, Alhamdulillah
- PIK2 Diserbu 500 Ribu Wisatawan Selama Libur Lebaran 2025
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025