Sistem Proporsional Tertutup Paling Tepat untuk Pemilu Serentak

Sistem Proporsional Tertutup Paling Tepat untuk Pemilu Serentak
Ilustrasi pemilihan umum atau Pemilu. lustrasi/foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Dengan begitu, kata dia, yang perlu didorong adalah proses pencalonan dari internal masing-masing partai politik secara transparan, akuntabel, dan partisipatif meskipun secara tertutup.

"Ketika memilih tidak ada gambar, tidak apa-apa, ada proses pendahulu yang bisa menjamin," ucapnya.

Mada menyebut sistem tertutup secara teknis lebih meringankan panitia pelaksana pemilu, karena proses rekapitulasi atau penghitungan suara lebih mudah.

Hal itu patut menjadi pertimbangan, mengingat pada pemilu sebelumnya ditemukan sejumlah penyelenggara yang sampai meninggal dunia karena kelelahan.

Guna memastikan bahwa prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif terpenuhi, ada berbagai mekanisme yang bisa diterapkan.

Misalnya, melalui Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang mewajibkan setiap partai membuat berita acara terkait proses pencalonan.

Pemilih juga bisa berperan, misalnya dengan membuat forum di luar partai politik.

"Mekanismenya bisa macam-macam, paling tidak secara legal formal prinsip-prinsip tadi sudah terlihat," ujar Mada.

Pengamat politik dari UGM Mada Sukmajati menilai sistem proporsional tertutup paling tepat dipakai dalam Pemilu serentak. Begini kelebihannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News