Siswa Demo, Tuding Kepsek Korupsi

Siswa Demo, Tuding Kepsek Korupsi
Siswa Demo, Tuding Kepsek Korupsi
Selain itu juga siswa diminta membayar sebesar Rp250 ribu untuk membayar uang buku tahunan (buku kenang-kenangan propil sekolah) bagi siswa kelas XII, namun pihak sekolah tidak mewajibkannya bagi yang tidak mampu.

Aksi demo para siswa SMAN 6 Pekanbaru di awali pada sekitar pukul 10.00 wib, kemudian para siswa bergerak di lapangan bola kaki yang tidak jauh dari sekolah SMAN 6 Pekanbaru hingga sekitar 11.35 wib baru para siswa membubarkan diri.

Layaknya sebuah aksi unjuk rasa, aksi para siswa itu juga diwarnai dengan teriakan-teriakan para siswa yang nadanya menghujat kasek. "Kepala sekolah harus diganti, kepala sekolah harus diganti," teriak ratusan siswa yang mengikuti aksi demo di depan pekarangan sekolah SMAN 6 Pekanbaru. Akibat adanya aksi demo siswa tingkat XII itu, kontan kondisi sekolah jadi berisik dan cukup ricuh sehingga para siswa SMAN 6 Pekanbaru yang duduk di tingkat X dan tingkat XI yang sedang mengikuti proses belajar mengajarnya tidak dapat kosentrasi.

Kepala Sekolah SMAN 6 Pekanbaru, Drs H Wan Marjohan MPd saat di temui Riau Pos Rabu (3/11) membantah secara tegas atas tuduhan para siswa bahwa dirinya melakukan korupsi, apalagi membuat kebijakan-kebijakan tentang uang parkir, uang perpisahan dan uang pembayaran buku tahunan itu. Wan Marjohan mengatakan, dirinya tidak pernah memerintahkan siswa untuk melakukan pembayaran uang parkir dan uang perpisahan dan uang gorden. Namun jika pembayaran untuk buku tahunan dikatakan Wan Marjohan hanya diperentukan bagi siswa kelas XII yang mampu.

PEKANBARU -- Para siswa SMAN 6 Pekanbaru kehabisan kesabaran melihat perilaku kepala sekolah (kepsek)-nya yang diduga banyak melakukan korupsi. Kemarin,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News