Situasi Memanas, Warga Hong Kong Eksodus ke Australia

Situasi Memanas, Warga Hong Kong Eksodus ke Australia
Demonstrasi warga Hong Kong menentang RUU Ekstradisi ke Tiongkok. Foto: Kyodo News

jpnn.com, HONG KONG - Selama dua bulan terakhir, perekonomian Hong Kong nyungsep akibat aksi demonstrasi yang seolah tak ada habisnya. Melihat prospek ke depan yang masih tidak jelas, sejumlah warga Hong Kong memutuskan eksodus ke negara lain. Salah satu negara tujuan adalah Australia.

Ini bukan kali pertama warga Hong Kong menyerbu Negara Kanguru itu. Diberitakan ABC News, 20 tahun lalu, tidak lama setelah penyerahan Hong Kong ke China oleh Inggris, gelombang perpindahan warga Hong Kong terjadi secara besar-besaran.

Sejumlah agen perjalanan Hong Kong banyak mendapat pertanyaan mengenai dokumen keimigrasian Australia. John Hu, agen keimigrasian di Hong Kong mengaku mendapat ratusan telepon selama sebulan terakhir dari orang-orang yang ingin meninggalkan Hong Kong.

Hu mengatakan, mereka khawatir dengan kemungkinan pengawasan China yang lebih besar. Menurut Hu, permintaan menggunakan jasanya telah melonjak. Naik sebanyak 30-40 persen. Australia adalah tujuan utama warga Hong Kong.

“Dalam tiga hingga lima tahun terakhir, kita melihat ada peningkatan stabil dari jumlah migran, terutama ke Australia,” ujarnya.

BACA JUGA: Tiongkok Siap Kirim Tentara untuk Gebuk Demonstran Hong Kong

Selama tujuh pekan, warga Hong Kong turun ke jalan menentang Rancangan Undang-un- dang (RUU) yang akan memungkinkan mereka yang dicurigai melakukan kejahatan untuk diekstradisi ke China dan diadili. Awal bulan ini, pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, me- nangguhkan RUU itu. Tapi masyarakat tetap tidak puas. Mereka ingin agar RUU itu dihapus sama sekali.

Pengamat China-Australia dari University of Technology Sydney, Chongyi Feng mengatakan, gelombang kedua warga yang meninggalkan Hong Kong sudah terjadi karena adanya kekhawatiran China semakin menekan Hong Kong.

Selama dua bulan terakhir, perekonomian Hong Kong nyungsep akibat aksi demonstrasi yang seolah tak ada habisnya. Melihat prospek ke depan yang masih tidak jelas

Sumber RMCO.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News