Situasi Politik Berdampak Pada Soliditas Setgab
Kamis, 17 Februari 2011 – 17:17 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Golongan Karya (Golkar), Akbar Tanjung menilai soliditas partai politik yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi partai pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan pernah solid dalam arti yang sesungguhnya. Pasalnya, situasi politik yang saat ini mulai memanas secara signifikan pasti mempengaruhi situasi dan kondisi internal Setgab.
"Setgab pasti juga akan terpengaruh dengan situasi politik yang kian memanas. Berbagai upaya hingga berbentuk tekanan politik dari pihak manapun tentu tidak akan efektif lagi untuk membangun soliditas," kata Akbar Tandjung dalam acara silaturrahmi dengan sejumlah wartawan, di Akbar Tandung Institute, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/2).
Baca Juga:
Menurut Akbar, kontribusi yang selama ini diberikan Golkar baik kepada pemerintahan, DPR, maupun, pada dasarnya bukanlah ditujukan untuk seseorang tapi lebih kepada bangsa dan negara. Jika karena situasi politik yang memanas kader Golkar tidak akan posisi lagi di kabinet, lanjut Akbar, maka hal itu bukan masalah. Sebab, Golkar bekerja untuk rakyat sebagaimana motto Suara Golkar adalah Suara Rakyat.
Lebih lanjut mantan Ketua DPR itu juga mengkritisi klaim pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini. "Untuk apa pertumbuhan ekonomi tinggi, sementara kesenjangan ekonomi makin melebar? Yang kaya makin kaya sementara yang miskin makin terpuruk," tegas Akbar Tanjung.
JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Golongan Karya (Golkar), Akbar Tanjung menilai soliditas partai politik yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan
BERITA TERKAIT
- Prioritaskan Kemajuan Petani, Sudaryono Modali KWT Magelang Belanja Benih dan Bibit
- Baru Dilantik jadi Anggota PPK, Dikdik Budianto Diminta Mundur, Masalahnya Serius!
- Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
- Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah