Sjafruddin Prawiranegara Harus Diakui Sebagai Presiden RI ke-2

Sjafruddin Prawiranegara Harus Diakui Sebagai Presiden RI ke-2
Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Foto: Humas PPI

Menanggapi permintaan panitia tentang perlunya pelurusan sejarah, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas mengatakan, Mr Sjafruddin Prawiranegara berperan besar dalam memimpin bangsa. "Menurut saya, Pak Sjaf (panggilan Sjafruddin Prawiranegara) adalah presiden kedua kita. Kalau saya berani mengatakan begitu, apakah yang lain berani begitu, saya tidak tahu," kata Taufiq.

Suami Megawati Soekarnoputri itu mengaku tak bisa membayangkan jika tidak ada PDRI yang didirikan Sjafruddin Prawiranegara. "Seandainya tidak ada Pak Sjaf, sejarah kita akan berubah. Kalau mengenang zaman revolusi, tidak bisa melupakan peranan Pak Sjaf. Apa yang diperbuatnya sangat heroik dan sulit mencari orang yang asal luar Sumatera berperan di Sumatera untuk negara Indonesia," ujar Taufiq Kiemas.

Karenanya Taufiq berjanji akan meluruskan sejarah tersebut, dengan mengakui peran Sjafruddin Prawiranegara sebagai Presiden RI kedua. "Kerja kami (MPR) lebih banyak meluruskan sejarah dan dari gedung inilah tokoh Aceh Hasan Tiro yang menjadi polemik tentang kewarganegaraannya dapat disahkan menjadi WNI", ungkap Taufiq Kiemas.

Sedangkan AM Fatwa menambahkan, kegiatan peringatan Satu Abad Mr Sjafruddin Prawiranegara akan digelar pada 28 Februari, atau bersamaan dengan tanggal kelahiran Sjafruddin. Acara puncak akan diisi dengan peluncuran novel sejarah berjudul Presiden Prawiranegara: Kisah 209 Hari Mr Sjafruddin Prawiranegara Memimpin Indonesia. Kegiatan lainnya adalah seminar di beberapa kota, speerti di Bukittinggi Banda Aceh, Jakarta dan Yogyakarta. (fas/jpnn)

 

Selama ini, sejarah nasional seolah tak pernah mengakui bahwa Indonesia pernah memiliki seorang presiden bernama Mr Sjafruddin Prawiranegara.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News