Soal Amandemen, Pengamat Curigai Demokrat

Soal Amandemen, Pengamat Curigai Demokrat
Soal Amandemen, Pengamat Curigai Demokrat
JAKARTA - Pengamat hukum tata negara Saldi Isra menilai pernyataan Ruhut terkait dengan perpanjangan masa jabatan presiden memang berdampak negatif. Dia melihat, sejatinya sudah ada semangat yang sama dalam anggota MPR untuk membuka amandemen kelima.

Hal itu terlihat dengan adanya kajian-kajian untuk memperkuat posisi DPD. "Kalau sekarang ada suara berbeda, itu dampak negatif pernyataan Ruhut," tutur Saldi saat ditemui dalam sebuah acara di DPR RI, akhir pekan lalu.

Dengan posisi itu, sejumlah pihak akan kembali meragukan agenda DPD demi perbaikan ketatanegaraan. Dengan latar belakang sebagai kader Demokrat, Ruhut tentu memiliki kekuatan suara yang mumpuni untuk memasukkan usul kontroversial itu dalam amandemen kelima nanti.

"Meski SBY membantah, orang sulit percaya," kata dosen Universitas Andalas itu. Apalagi, pihak DPR yang menyetujui dibukanya amandemen adalah Marzuki Alie, yang notabene wakil ketua Dewan Pembina Demokrat. "Meski sejatinya niat (tersebut) baik, itu bisa menjadi penafsiran kuat," jelasnya.

JAKARTA - Pengamat hukum tata negara Saldi Isra menilai pernyataan Ruhut terkait dengan perpanjangan masa jabatan presiden memang berdampak negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News