Soal BBM, Pemerintah Diminta Tak Pukul Rata
Tak Adil, Warga Miskin Harus Menanggung Dampak Subsisi Salah Sasaran
Senin, 26 Maret 2012 – 11:44 WIB
Kalaupun pemerintah menggulirkan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk menekan dampak kenaikan BBM terhadap warga miskin, Dradjad tetap menyangsikan efektifitasnya. Sama halnya Bantuan Langsung Tunai (BLT), Dradjad menganggap BLSM hanya mengurangi kemiskinan secara semu.
Baca Juga:
Selain itu, mantan anggota DPR RI yang kini tercatat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut juga curiga dengan dampak politis BLSM. Sebab, Dradjad meyakini BLSM Rp 150 ribu yang akan diberikan selama sembilan bulan itu hanya menguntungkan Partai Demokrat.
"Nilai positif dari transfer ini sejujurnya lebih dari sisi politis. Satu parpol, yaitu Partai Demokrat (PD), diuntungkan secara politis karena penerima BLT cenderung berterima kasih dan tetap terjaga sebagai pemilih PD. Akan tetapi, parpol koalisi yang lain seperti PG, PAN, PKS dan PKB cenderung dirugikan. Parpol koalisi merosot citranya karena harus mendukung kenaikan harga BBM, namun tidak ikut menikmati keuntungan politik dari BLT," tandasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Ekonom Dradjad H Wibowo mengkritisi alasan yang disodorkan pemerintah bahwa harga BBM bersubsidi dinaikkan karena 70 persen dari dana subsidi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Naik Hari Ini 15 Mei, Jadi Sebegini Per Gram
- Moeldoko Pastikan Nasib Petani Karet Segera Meningkat
- Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Meresahkan, Perekonomian Bisa Terpukul
- 5 Lokasi Layanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Simak!
- TIKI Sales Counter Priority Services, Hadirkan Pengalaman Bertransaksi yang Berbeda & Personal
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen