Soal BPA dalam AMDK, Pakar: Masyarakat Jangan Ditakut-takuti
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan pakar hukum persaingan usaha Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH. M.Li menilai saat ini muncul monopoli dalam satu pasar karena ada statement atau ketentuan yang belum teruji.
"So unfair,” ucapnya.
Dia mengatakan cara-cara persaingan bisnis seperti menyebarkan isu hoaaks galon polikarbonat itu merupakan persaingan dagang yang tidak sehat.
Menurutnya, yang dikhawatirkan dari perang yang tidak fair itu adalah dampaknya kepada masyarakat.
“Masyarakat menjadi takut meminumnya. Beda dengan kita orang akademisi yang akan menanyakan apa evidence based-nya dari isu tersebut,” ucapnya.
Menurutnya di dalam dunia hukum persaingan usaha, penyebaran info hoaks termasuk unfair business practices.
“Kalau ada yang jahat misalnya di dalam karung itu ditaruh batu, itu betul-betul cara yang brutal banget, pidana. Tetapi ada cara-cara yang sophisticated dengan menyudutkan satu produk, it’s so unfair,” cetusnya.
Jadi, kata Ningrum, jika terjadi kekacauan di masyarakat hanya karena ada pihak-pihak tertentu yang menyebarkan isu yang tidak benar melalui media sosial, hukum harus dijalankan.
Pakar Polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Achmad Zainal Abidin berkomentar terkait isu cemaran Bisfenol A (BPA) dalam AMDK
- Ternyata Ini Produk AMDK Pilihan Sultan Andara dan Keluarga
- Bea Cukai Berikan Asistensi Ekspor Lewat Kegiatan CVC
- Sejumlah Agen AMDK di Jakarta & Depok Kehabisan Stok Seusai Lebaran 2024
- Pilih AMDK 100 Persen Murni, Nadine Chandrawinata: Sudah Dipercaya Lebih dari 50 Tahun
- Pecegahan Kontaminasi Bromat di AMDK Harus Dilakukan oleh Semua Pihak
- Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini