Soal Habib Rizieq, Ferdinand Ajak Prof Jimly Merenung

Soal Habib Rizieq, Ferdinand Ajak Prof Jimly Merenung
Ferdinand Hutahaean. Foto: JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari pandangan Anggota DPD RI Prof Jimly Asshiddiqie terkait fenomena Habib Rizieq Shihab (HRS) yang baru pulang dari Arab Saudi.

Prof Jimly sebelumnya terang-terangan menyebut fenomena Habib Rizieq Shihab sebagai hal yang langka. Namun, masalahnya berlarut-larut karena perlakuan kekuasaan yang salah.

Sebab, kata mantan Ketua Pertama Mahkamah Konstitusi (MK) itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut dihadapi dengan ideologi dan teologi permusuhan dan kebencian, bukan merukunkan dan mendamaikan.

Dalam wawancara dengan jpnn.com, Selasa (10/11), Prof Jimly juga menilai masalah Habib Rizieq sebagai residu Pilpres dan Pilkada yang belum selesai, sehingga mendorong pemerintah menginisiasi adanya rekonsiliasi dengan Habib Rizieq jika itu memang dimungkinkan.

"Menarik ya membaca jawaban-jawabab Prof Jimly dalam wawancara ini. Ada yang benar dan baik menurut saya, tetapi ada juga yang menurut saya salah dan tidak tepat," ucap Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Kamis (12/11).

Menurut pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) ini, Prof Jimly hanya melihat masalah ini dari satu sudut saja tetapi tidak melihat dari sisi lain yang lebih luas.

"Bahkan kesannya seolah Prof Jimly ini berpihak pada HRS dan ini juga menjadi fenomena langka bagi saya, ketika seorang Prof Jimly yang saya kenal pemikirannya selama ini cukup objektif," lanjut Ferdinand.

Dia menilai ada pandangan baik dan benar yang disampaikan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI) tersebut, yakni usulan untuk rekonsiliasi. Hal itu menurut Ferdinand perlu didukung.

Mantan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean komentari pandangan Prof Jimly Asshiddiqie soal fenomena Habib Rizieq.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News