Soal IRT Ditahan Lantaran Melempar Pabrik Rokok, Konon Sudah Ada 9 Kali Mediasi

Soal IRT Ditahan Lantaran Melempar Pabrik Rokok, Konon Sudah Ada 9 Kali Mediasi
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan tentang meninggalnya Ustaz Maaher. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.COM

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri memantau langung perkembangan penanganan terhadap empat ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi tersangka kasus pelemparan pabrik rokok.

Pasalnya, banyak pihak yang menyayangkan penahanan yang dilakukan terhadap empat IRT tersebut. Publik kian heboh lantaran ada dua balita butuh ASI terpaksa ikut ibu mereka yang ditahan.

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Kapolres Lombok Tengah sudah melakukan mediasi sebanyak sembilan kali. Namun, upaya mediasi tersebut masih gagal.

"Sudah dilakukan mediasi sebanyak sembilan kali oleh Kapolres Lombok Tengah, namun tidak berhasil," ujar Argo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/2).

Jenderal bintang dua ini menuturkan, berkas perkara kasus tersebut sudah lengkap atau P21 tanggal 3 Februari 2021.

Kemudian tanggal 16 Februari 2021 dilakukan tahap kedua penyerahan tersangka dan barang bukti diserahkan kepada kejaksaan.

"Jadi, selama proses penyidikan para tersangka tidak ditahan," tambah mantan Kapolres Nunukan ini.

Argo mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kajari dan Ketua Pengadilan Negeri Lombok Tengah untuk melakukan sidang secara virtual dan kelanjutan vonis sidang ke depan.

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkap perkembangan soal IRT ditahan di Lombok Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News