Soal Isu Penundaan Pemilu 2024, Masinton Bawa-Bawa Nama Harmoko

Soal Isu Penundaan Pemilu 2024, Masinton Bawa-Bawa Nama Harmoko
Anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Politikus Partai Golkar itu mengeklaim banyak rakyat yang menginginkan urusan ekonomi lebih diperhatikan pemerintah era Joko Widodo (Jokowi).

Rakyat, kata Luhut, tidak ingin pelaksanaan politik memunculkan kegaduhan dan pembelahan, seperti peristiwa Pemilu 2019.

Pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan pada 2019 kala itu menghasilkan beragam istilah untuk menggambarkan kubu politik tertentu, seperti kecebong, kampret, dan kadrun.

"Kalau menengah bawah pokoknya pengen tenang, bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin," kata Luhut dalam wawancara yang ditayangkan di YouTube akun Deddy Corbuzier.

Luhut mengungkapkan data yang dikantonginya juga menyebut rakyat Indonesia saat ini merasa dalam keadaan susah akibat pandemi Covid-19.

Rakyat kemudian tidak sudi anggaran Rp 110 triliun dihamburkan demi menyelenggarakan Pemilu 2024 yang digelar secara serentak.

Alumnus Akabri 1970 itu, bahkan mengeklaim rakyat yang tidak tertarik dengan pelaksanaan Pemilu 2024 itu berasal dari beberapa parpol.

"Nah, ini ceruk orang-orang ini ada di Partai Demokrat, ada yang di Partai Gerindra, ada yang di PDIP, PKB, Golkar, kan, di mana-mana ceruk ini. Ya, nanti dilihat mana yang mau dengar suara kami," beber Luhut. (ast/jpnn)


Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyinggung nama mantan Ketua MPR Harmoko ketika berbicara isu penundaan Pemilu 2024


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News