Soal Kerumunan di Maumere, Chandra Menyoroti Suvenir di Mobil Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat Chandra Purna Irawan angkat bicara terkait video kerumunan Presiden Jokowi yang viral di mesia sosial.
Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Selasa (23/2) kemarin, saat Presiden Ketujuh RI itu melakukan kunjungan kerja ke Maumere, NTT.
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, kerumunan massa itu terjadi secara spontanitas.
"Apabila dinyatakan spontanitas warga menyambut, lalu berkerumun mengelilingi Presiden. Apakah pihak protokol tidak mengantisipasi?" kata Chandra kepada JPNN.com, Rabu (24/2).
Chandra menilai alasan tersebut terkesan tidak logis. Sebab, secara logika aparat keamanan sudah dipastikan mempersiapkan pengamanan bahkan dalam radius yang cukup jauh.
"Kemudian pada saat terjadi kerumunan apakah dibubarkan? Apakah ada pernyataan Presiden untuk memerintahkan bubar?" kata ketua eksekutif BPH KSHUMI (Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia) ini.
Chandra lantas menyoroti aksi mantan gubernur DKI Jakarta itu membagi-bagikan suvenir kepada warga yang berkerumun.
"Terkait Presiden membagikan suvenir, apakah suvenir tersebut selalu ada dalam mobil? Kalau ada berarti dapat dinilai mempersiapkan diri?" lanjut pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.
BERITA TERKAIT
- Perpres Miras Digugat, Chandra: Insyaallah Rabu Kami ke Mahkamah Agung
- Eko Yuli Irawan, Atlet Angkat Besi Pertama yang Divaksin Covid-19
- Chandra Kecewa terhadap Komnas HAM soal Ustaz Maaher
- Menanggapi Kepala BKN, Chandra Singgung Isu Taliban di KPK
- 5 Catatan LBH Pelita Umat soal Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Singgung BKN
- Istri Ustaz Maaher Sudah Blak-blakan, Chandra Berharap Komnas HAM Bergerak