Soal Konflik Wadas, Didik Mukrianto: Aparat Negara Dibayar Pakai Uang Rakyat
Kamis, 10 Februari 2022 – 18:14 WIB

Didik Mukrianto. Foto: JPNN
"Sebaliknya, aparat negara, aparat pemerintah, dan aparat penegak hukum juga harus arif, bijaksana dan memastikan semua bisa berjalan kondusif sebelum mengeksekusi kebijakan itu," pungkasnya.
Didik juga menegaskan seharusnya semua pihak mendengarkan dan hormati hak-hak rakyat, serta tidak menganggap remeh aspirasi rakyat.
"Jangan memperkosa rakyat dengan pendekatan kewenangan, kekuasaan dan kekuatan saja. Jika terjadi penolakan dan dipaksakan, semestinya mereka sudah tahu apa akibatnya? Aparat negara ada karena rakyat, dibayar dengan uang rakyat. Tidakkah salah jika mereka dinilai melanggar hak-hak rakyat?" tegas Didik Mukrianto.
Warga Wadas menolak penambangan batu andesit untuk proyek stategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016.
Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto merespons aksi represif aparat kepolisian terhadap warga Wadas dengan menggunakan kalimat aparat dibayar pakai uang rakyat
BERITA TERKAIT
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang