Soal Pencegahan Terorisme, Ini Saran 2 Mantan Teroris

Soal Pencegahan Terorisme, Ini Saran 2 Mantan Teroris
Bendera kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Foto: dokumen Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus meningkatkan koordinasi dan pelibatan masyarakat dalam menjalankan program penanggulangan terorisme di Indonesia.

Upaya itu adalah bagian dari pencegahan terorisme mulai hulu sampai hilir.

"BNPT perlu merangkul semua pihak secara menyeluruh agar penanggulangan paham radikal terorisme ini dapat berjalan dengan baik dan berhasil memmberangus paham radikal terorisme di bumi Indonesia. Kami para mantan napiter pun siap mendukung penuh upaya-upaya pencegahan karena kami pernah 'berada' di sana sehingga banyak tahu seluk beluk sel-sel terorisme di Indonesia," ujar mantan teroris Agus Dwikarna di Jakarta, Jumat (14/7).

Dia menyarankan kegiatan-kegiatan pencegahan tidak banyak bersifat seremonial, tapi langsung menyentuh ke sasaran.

Dengan adanya pelibatan masyarakat dan mantan napiter, upaya itu akan lebih mudah terutama dalam melakukan deteksi dini.

Menurutnya, cara dan tujuan pelaku terorisme sekarang berbeda dengan dulu.

"Ghirah (hasrat) dan tujuan jihad di zaman kami berbeda dengan sekarang. Kalau dulu kami berangkat ke Afghanistan dan Ambon murni ingin membela sesama muslim yang tertindas dan tidak pernah menyerang aparat secara membabi buta seperti sekarang ini,” ujarnya.

“Artinya, pola propaganda sekarang berbeda, karena tujuannya juga berbeda. Karena itu, pelibatan mantan napiter mutlak, agar langkah pencegahan BNPT lebih efektif," papar pria yang pernah dipenjara sebelas tahun di Filipina ini karena dituduh membawa bahan peledak di Bandara Ninoy Aquino, Filipina dan terlibat aksi terorisme pada 2002 lalu.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus meningkatkan koordinasi dan pelibatan masyarakat dalam menjalankan program penanggulangan terorisme

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News