Soeharto dan Lagu Dangdut 'Tidak Semua Laki-Laki' Basofi

jpnn.com - Presiden Kedua RI Soeharto dikenal sebagai sosok yang ditakuti. Para pejabat di era pemerintahannya pun getol menghindari tindak tanduk yang berpotensi menyinggung tokoh kelahiran 8 Juni 1921 itu.
Pada 1992, Basofi Sudirman yang pada waktu itu menjabat wakil gubernur DKI Jakarta merilis lagu berjudul ‘Tidak Semua Laki-Laki’ yang berirama dangdut.
Lagu ciptaan Leo Waldy itu meledak di pasaran. “Kaset lagu itu diputar di mana-mana,” ujar Basofi dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' terbitan Gramedia Pustaka Utama pada 2012.
Menurut Basofi, atasannya pada waktu itu, Gubernur DKI Wiyogo Atmodarminto, kurang sreg. Gubernur Wiyogo menyimpan keresahan soal kiprah wakilnya di Pemprov DKI itu.
“Maklum pada masa itu memang tidak biasa seorang pejabat juga menjadi penyanyi populer,” tutur Basofi yang saat dilantik menjadi wagub DKI pada 1988 merupakan anggota TNI berpangkat brigjen.
Mantan ketua DPD Golkar DKI Jakarta itu mengaku mendapat beragam tanggapan dari berbagai kalangan.
Ada yang menuding pria kelahiran Bojonegoro, 20 Desember 1940, itu mencari popularitas.
“Rupanya perihal ‘Tidak Semua Laki-Laki’ itu sampai juga ke telinga Pak Harto,” kisah Basofi.
Basofi Sudirman mengisahkan para pejabat di era Orde Baru sering kali memberikan penafsiran sendiri terhadap hal yang diinginkan atau tidak diinginkan Soeharto.
- PSSI Luncurkan Lagu Dangdut Bersama Garuda Untuk Timnas
- Ini Daftar Harga Tiket D’Dangdutin Fest 2023
- Dewa 19 Hingga Ndarboy Genk Siap Hebohkan D’Dangdutin Fest 2023
- Merilis Single Ketujuh, Robby Shine dan Nastasya Pilih Genre Dangdut Melayu Koplo
- PDIP Ingin MPR Jadi Lembaga Tertinggi Lagi, Pakar: Ada Kerinduan Kembali ke Orde Baru
- Riri Chantika Debut di Industri Musik Dangdut Lewat Cincin Kepalsuan