Soekarwo, Gus Ipul, Khofifah Kompak, Jokowi - Ma'ruf Pasti Menang di Jatim

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh beken di Jawa Timur di antaranya Gubernur Jatim Soekarwo, Gubernur Terpilih Jatim Khofifah Indar Parawangsa dan Wakil Gubernur Jatim Saifulallah Yusuf kompak sehingga makin yakin pasangan Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin atau Jokowi - Kiai Ma'ruf pasti menang pada Pilpres 2019 di Jawa Timur.
Sekretaris TKN Jokowi - Kiai Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menyatakan Gubernur Jatim Soekarwo atau Pak De Karwo, sudah menyatakan dukungan ke pasangan calon nomor urut 01. Pun demikian, mantan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sudah lama bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Mbak Puti Optimistis Jokowi - Ma'ruf dan PDIP Juara di Jatim
“Jadi kami tahu hatinya ke mana. Bersama-sama Ibu Mega keliling Jawa Timur dan bersama dengan almarhum Gus Dur selalu bersama-sama," kata Hasto saat Safari Politik VI PDIP di Surabaya, Jatim, Jumat (25/1).
Kekuatan itu ditambah lagi kehadiran Khofifah Indar Parawansa, yang akan segera dilantik sebagai gubernur Jatim. Mantan menteri sosial Kabinet Kerja itu diyakini menambah energi positif pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Selain itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Kiai Ma'ruf, Machfud Arifin, juga rajin menggalang seluruh dukungan ke Pak Jokowi-Ma'ruf. "Ini akan menambah kekuatan di Jatim," kata sekjen PDIP, itu.(boy/jpnn)
Sejumlah tokoh beken di Jawa Timur yakni Soekarwo, Khofifah Indar Parawangsa dan Saifulallah Yusuf kompak sehingga makin yakin pasangan Jokowi - Kiai Ma'ruf pada menang pada Pilpres 2019 di Jawa Timur.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kolaborasi Hexahelix Dinilai Penting untuk Pengembangan Ekraf di Jatim
- Jatim Sumbang 25 Persen Laju Tanam Padi Nasional, Khofifah: Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!
- Pengacara Sebut Keterangan Saksi Tak Ungkap Uang Suap dari Hasto
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto
- 7 Saksi dari JPU Tak Bisa Buktikan Kesalahan Hasto, Maqdir Bilang Begini