Softbank Group Mundur, Nasib IKN Bagaimana?

Hal itu pernah terjadi saat pembangunan ibu kota negara di Putrajaya-Malaysia saat krisis moneter 1998, membuat biaya pembangunan naik signifikan.
Naiknya suku bunga diberbagai negara turut meningkatkan biaya dana (cost of fund) khususnya bagi investor yang memiliki rasio utang tinggi.
Dua konsekuensi mundurnya Softbank
Pertama, menurut Bhima jika pemerintah ingin mengejar pembangunan IKN tepat waktu maka investasi awal IKN sebanyak 80-90 persen harus diperoleh dari APBN.
"Di tengah target menurunkan defisit di bawah 3 persen pada 2023 maka pemerintah akan mengandalkan keuntungan penerimaan dari komoditas, dan menambah pembiayaan utang baru," jelas Bhima.
Lebih lanjut, yang kedua pemerintah perlu mencari pengganti Softbank Group baik lembaga investasi hedge fund maupun sovereign wealth fund dari negara mitra, seperti Arab Saudi.
"Sayangnya mencari investor sekelas Softbank bukan hal mudah, sedangkan proses pembangunan IKN segera dimulai," tegas Bhima.
Oleh karena itu, butuh proses uji kelayakan, pembacaan situasi ekonomi dan hitung-hitungan manfaat sosial-politik bagi investor.(mcr28/jpnn)
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira membeberkan sejumlah risiko mundurnya SoftBank dari proyek IKN Nusantara.
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi