Solusi yang Ditawarkan Pakar dan Orangtua Agar Lebih Aman Menonton Pertandingan Sepak Bola di Indonesia

Solusi yang Ditawarkan Pakar dan Orangtua Agar Lebih Aman Menonton Pertandingan Sepak Bola di Indonesia
Yanuar Dwi Bramastyo, atau Tyo (kiri) menjadi korban tragedi Kanjuruhan. (Supplied)

Perjalanan Yanuar Dwi Bramastyo ke Malang, jadi perjalanan pertama, sekaligus terakhirnya keluar dari tempat tinggalnya di Probolinggo, Jawa Timur.

Tyo, nama panggilannya, usia 13 tahun, bersama teman-temannya berangkat ke Stadion Kanjuruhan bersama dengan para suporter Arema FC lainnya, Sabtu lalu.

Selama perjalanan, Tyo secara rutin mengirim kabar kepada keluarganya lewat foto dan pesan teks.

Tapi kemudian keluarganya tak mendengarnya lagi.

Minggu pagi hari, Virta Audy, bibi dari Tyo menerima telepon dari ayah Tyo, yang mengatakan ia kehilangan kontak dengan Tyo.

Virta yang panik mencoba menghubungi teman-temannya yang juga menonton pertandingan semalam sebelumnya.

"Beberapa saya telepon enggak aktif."

"Terus saya lihat berita udah kacau, udah chaos banget."

Sejumlah orangtua di Indonesia percaya membangun mental suporter sepak bola bisa dimulai dari rumah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News