Soroti RUU Sisdiknas, Pelajar Islam Indonesia Gelar Aksi di Depan Gedung DPR RI

Dia menyebut pendidikan informal dan nonformal tidak mendapatkan porsi lebih dalam RUU tersebut.
“Bagaimana bisa terpenuhi pendidikan yang berkeadilan, sementara bagi kaum miskin kota dan kelompok di pedalaman yang masih saja mengalami ketimpangan akses pendidikan. Jangan sampai RUU ini justru mendiskriminasi pelajar,” ujar Rafani.
Sementara Ketua III PB PII Bidang Pemberdayaan Masyarakat Yaumal Akbar mengatakan pelajar membawa payung hitam dalam aksi ini merupakan simbol penolakan terhadap RUU Sisdiknas.
“Payung yang kami bawa adalah simbol kekecewaan dari kami kepada pemerintah yang terburu-buru dan terkesan memaksakan dalam perancangan RUU Sisdiknas,” ujar Yaumal Akbar.
Komandan Brigade PII Wilayah Jakarta Khairul Khadad menegaskan setelah melakukan aksi diam ini, PII akan melakukan aksi lanjutan ke Istana Presiden dan tidak menutup kemungkinan melakukan konsolidasi dengan santri dan pelajar STM.
“Setelah ini kami akan melakukan aksi lanjutan yang lebih besar ke Istana Presiden. Tidak menutup kemungkinan akan lebih masif mengonsolidasikan dengan kelompok santri dan pelajar STM," ujar Hadad.(fri/jpnn)
Puluhan Pelajar Islam Indonesia (PII) melakukan aksi diam di depan kantor DPR/MPR/DPD RI dengan membawa payung hitam sebagai simbol menolak RUU Sisdiknas.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Dedi Mulyadi Tetap Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer Meski Picu Pro Kontra
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar