Sosialisasi Empat Pilar MPR Kepada Mahasiswa UMJ di Bogor

Sosialisasi Empat Pilar MPR Kepada Mahasiswa UMJ di Bogor
Sosialisasi Empat Pilar MPR di Bogor. Foto: MPR

jpnn.com, BOGOR - Kepala Biro Sekretariat Pimpinan Setjen MPR Muhammad Rizal mewakili Ketua MPR Zulkifli Hasan, memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada ratusan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), di Kompleks Pemerintah Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, Rizal menyampaikan pemahaman kembali Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) apalagi sampai dalam taraf implementasi adalah sangat penting terutama bagi generasi muda Indonesia saat ini.

“Apalagi para mahasiswa Fisip UMJ yang telah menyelesaikan KKN di lingkungan Kabupaten Bogor, paling tidak para peserta KKN ini sangat menguasai dan sangat memahami lingkungan serta kondisi riil masyarakat saat melakukan KKN. Kondisi itu akan mempermudah peserta memahami nilai-nilai luhur bangsanya,” katanya.

Rizal mengatakan salah satu persoalan bangsa ini adalah banyak sekali generasi muda terutama pelajar dan mahasiswa yang kurang memahami kondisi riil masyarakat terutama masyarakat bawah.

Pemahaman yang baik akan kondisi riil masyarakat bawah akan mengasah empati generasi muda sehingga akan lebih mudah memahami dan mengimplementasikan nilai luhur bangsa terutama Pancasila.

Pancasila, lanjut Rizal, adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia.

Pemahaman yang baik akan Pancasila, selain akan memperkuat toleransi, saling menghormati sesama, Pancasila juga akan membentengi rakyat terutama generasi muda dari paham-paham dan ideologi-ideologi baru yang malah akan merusak tatanan keharmonisan bangsa Indonesia yang sudah terjalin baik dan rukun sejak Indonesia merdeka.

“Banyak contoh negara-negara yang rusak tatanan harmonisasinya lantaran masuknya paham-paham dan ideologi yang merusak seperti negara-negara di Timur Tengah sana seperti Irak, Libya, Suriah. Padahal di negara-negara itu keberagamannya tidak begitu besar hanya sedikit suku yang berbeda dan malah ada hanya satu bahasa saja, tapi bisa hancur lebur,” imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News