Sosialisasi Kanker di Jagat Maya, Bikin Forum Anak

Sosialisasi Kanker di Jagat Maya, Bikin Forum Anak
DEDIKASI MASA MUDA: Deanandya (kiri) dan Nur Fatti Fazriati.

Sejak SMP, pada 2009, Ria –sapaan Nur Fatti Fazriati– aktif. Ketika itu orang tua Ria yang bekerja di salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) membawa kabar. Ada LSM dari Australia yang menawarkan bantuan untuk komunitas yang aktif di bidang anak-anak. Ria tertarik.

Sebelum itu, dia juga mendengar bahwa di tempat tinggalnya, Kelurahan Banyu Urip, pernah ada komunitas anak-anak. ”Tapi, sudah tidak aktif. Jadi, saya mencari tahu pengurus sebelumnya siapa,” kata gadis kelahiran Surabaya, 8 Juli 1995, itu.

Setelah dapat beberapa informasi, Ria pun kembali mengaktifkan Dabajay, forum anak tersebut. Nama komunitas itu adalah singkatan dari Daerah Banyu Urip dari Putat Jaya.

Ria pun berusaha keras membuat komunitasnya eksis. Cara yang paling sering dilakukannya adalah keliling kampung-kampung. Dia membagikan selebaran soal komunitas tersebut. ”Saya juga datang ke Pak RT untuk memberitahukan ada forum ini,” ucapnya.

Hanya ada satu syarat yang diterapkan Ria bagi mereka yang ingin bergabung dengan Dabajay. Yaitu, usianya 13–18 tahun. Awalnya memang tidak banyak yang ikut. Hanya terbilang hitungan jari. Tapi, sekitar enam bulan berjalan, anggota baru datang dengan sendirinya. Sekarang anggota Dabajay sudah mencapai 170 orang.

Apa saja yang dilakukan dalam forum tersebut? Tentu, utamanya adalah sosialisasi seputar bahaya narkoba, minuman keras, hingga seks bebas. Tapi, sosialisasi itu tidak dilakukan hanya melalui penyuluhan satu arah. Peranti sosialisasi tersebut justru alat musik, teater, atau tari. Anak-anak itu menciptakan musik dengan lirik seputar bahaya penyakit masyarakat tersebut. Mereka membesut pentas teater berisi pesan-pesan moral.

Hampir setiap hari mereka berkumpul di Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) Kelurahan Banyu Urip. Jadwalnya paten. Misalnya, Senin dan Kamis untuk musik. Rabu untuk menari.

Sarana kegiatan mereka juga lengkap. Pada 2011 Dabajay mendapat peranti musik lengkap dari LSM Australia. Selain itu, ada relawan dari mahasiswa jurusan seni tari yang bersedia mengajar.

”WHEN every step has reason and each mistake gives lesson. Tatkala setiap langkah memiliki tujuan dan setiap kesalahan menghasilkan pelajaran.”

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News