Sosok Franky Hubert Sahilatua di Mata Keluarga Terdekat

Sakit, Bikin Lagu Anak Tiri Republik serta Sirkus dan Pangan

Sosok Franky Hubert Sahilatua di Mata Keluarga Terdekat
Sosok Franky Hubert Sahilatua di Mata Keluarga Terdekat
Tapi keadaan berkata lain. Rabu sore Franky akhirnya meninggal. "Tadi pagi (20/4) pukul 10-an rumah sakit nelpon. Mereka bilang kondisi bapak kembali turun. Tekanan darah turun, oksigen di darah turun. Jam 15.15 dia akhirnya pergi. Kita semua ada di samping dia. Oma (Theodora) juga ada saat itu. Makanya Oma sangat terpukul," katanya.

Turunnya kondisi pencipta lagu Terminal dan Kemesraan ini, kata Ken, karena kecapean. Apalagi penyakit yang diderita ayahnya cukup parah. Kanker bisa langsung menyerang dalam hitungan hari. "Begitu kecapean langsung diserang," ujarnya.

Penyebab staminanya turun, cerita Ken, karena ayahnya masih sering membuat lagu. Ken masih ingat, karya terakhir yang diciptakannya adalah Anak Tiri Republik serta Sirkus dan Pangan. "Dua lagi itu diciptakan saat bapak sedang sakit terakhir ini. Walaupun sakit tapi bapak memang suka tetap bikin lagu. Dia sepertinya tidak pernah mau berhenti berkarya," beber Ken.

Ken menceritakan, ayahnya adalah sosok bapak yang baik. Selain itu, penyanyi yang sudah memiliki 9 album solo ini juga menjadi ayah bagi kakak dan adik-adiknya. "Dia tidak hanya ayah di keluarga kita. Dia yang menjadi penopang semuanya. Ayah bagi seluruh keluarga," ingat Ken.

Indonesia kembali kehilangan salah satu musisi terbaiknya. Franky Sahilatua meninggal setelah berjuang melawan kanker tulang belakang di RS Medika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News