Sowan Gus Sholah, Puti Guntur Soekarno Bawa Pesan Ayahnya

Sowan Gus Sholah, Puti Guntur Soekarno Bawa Pesan Ayahnya
Puti Guntur Soekarno berziarah makam KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid yang berada di kompleks pesantren Tebu Ireng. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, JOMBANG - Salah seorang calon peserta Pilgub Jatim 2018, Puti Guntur Soekarno berkunjung ke pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Sholahudin Wahid, di Jombang, Minggu (21/1) siang.

Selain bersilaturahmi, cucu Bung Karno itu membawa pesan dari ayahnya, Guntur Soekarnoputra. “Saya sungguh bersyukur. Saya diperkenankan untuk sowan KH Sholahudin Wahid,” kata wanita berusia 46 tahun itu.

Pertemuan Puti dan Gus Sholah berlangsung tertutup selama sekitar 40 menit. Rombongan dan para wartawan dilarang mengikuti pertemuan itu. Semua bertahan dan menunggu di luar kediaman Gus Sholah.

Puti yang di Pilgub Jatim 2018 berpasangan dengan Gus Ipul ini menuturkan, ayahandanya Guntur Soekarnoputra bersahabat baik dengan Gus Sholah, cucu KH Hasyim Asyari.

“Beliau berdua bersahabat baik. Saat tahu saya akan ke Jombang, bapak mengingatkan saya untuk sowan ke Gus Sholah. Bahkan sampai di dalam mobil tadi juga ditelepon lagi sama bapak. Saya pun menyampaikan pesan dan salam dari bapak saya ke Gus Sholah. Salam solidaritas ITB karena beliau berdua sama-sama kuliah di ITB,” kata pemilik nama lengkap Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri ini sambil tersenyum.

Puti mengatakan, pertemuan berjalan dengan gayeng dan dipenuhi tawa. “Gus Sholah menyambut dengan tangan terbuka, bahkan beliau tertawa senang saat saya menyampaikan salam solidaritas ITB dari bapak saya. Kami semua menghormati Gus Sholah sebagai tokoh bangsa yang senantiasa sejuk dalam membimbing masyarakat,” ujarnya.

Namun Puti menolak untuk menjelaskan pesan Gus Sholah pada dirinya. Pertemuan itu lebih terkesan sebagai silaturahmi. “Silaturahim wujud hormat saya ke beliau. Bicara kekeluargaan. Kami juga satu almamater, Gus Sholah dan saya sama-sama lulusan SMA Budi Utomo Jakarta,” kata Puti.

Kader PDI Perjuangan yang juga dosen tamu Asia Jepang Research Center, Kokushikan University Jepang itu menambahkan, ayahnya juga berpesan agar dirinya menyempatkan waktu untuk mengunjungi ulama ketika singgah di suatu daerah. “Bapak berpesan, sowan ke ulama itu sangat penting ketika berkunjung di suatu daerah,” pungkas Puti.

Pertemuan Puti Guntur Soekarno dan Gus Sholah berlangsung tertutup selama sekitar 40 menit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News