Sri Lanka Masih Mencekam, Aparat Keamanan pun Tertekan
Banyak pakar yang merasa bahwa kasus Sri Lanka menjadi bukti yang mengerikan. Negara mana pun tidak akan lolos dari incaran para ekstremis. Termasuk Sri Lanka yang bukan negara dengan mayoritas penduduk beragama Kristen.
Sri Lanka merupakan wilayah dengan mayoritas penganut agama Buddha. Bahkan, kaum minoritas Hindu jauh lebih banyak daripada jemaat Kristen di sana.
''Zaman sekarang bom bunuh diri merupakan balas dendam yang disukai. Mereka lebih berdampak dan mungkin lebih masuk berita global,'' terabf Iain Overton, direktur eksekutif Action on Armed Violence.
Robert Pape, pakar politik di University of Chicago, menyebutkan bahwa ada 350 serangan bunuh diri yang terjadi di dunia sejak 1980. Mereka datang dari orang-orang yang terjangkit paham jihad dari organisasi ekstrem seperti Al Qaeda atau ISIS.
''Memang tak banyak (yang terpengaruh, Red). Tapi, tidak perlu terlalu banyak orang untuk melakukan aksi seperti ini,'' tutur Pape. (bil/c14/dos)
Pada hari berkabung nasional kemarin, Selasa (23/4) masyarakat Sri Lanka tidak bisa khusyuk. Mereka masih dihantui kabar-kabar serangan lanjutan.
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan
- Pengamat Dukung Langkah BNPT Optimalkan Pencegahan Teror Menjelang Lebaran