Sri Lanka Mencekam: Menhan Blokir Medsos, Menpora Melawan

Sri Lanka Mencekam: Menhan Blokir Medsos, Menpora Melawan
Pengunjuk rasa menghindari gas air mata yang digunakan polisi di dekat kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa saat protes terhadap presiden atas banyak krisis yang terjadi di negara tersebut setelah 13 jam tanpa listrik akibat kekurangan mata uang asing untuk mengimpor bahan bakar, di Kolombo, Sri Lanka, Kamis (31/3/2022). Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte/rwa/cfo

Para kritikus mengatakan penyebab krisis terburuk dalam beberapa dekade itu adalah salah urus ekonomi oleh pemerintah yang menimbulkan defisit kembar: kekurangan anggaran dan defisit transaksi berjalan.

Krisis saat ini diperparah oleh pemotongan pajak besar yang dijanjikan Rajapaksa saat kampanye pemilu 2019, beberapa bulan sebelum pandemi COVID-19 mulai menghantam ekonomi negara itu.

Di halte bus pemerintah Pettah di Kolombo, pelukis Issuru Saparamadu mengaku putus asa mencari cara untuk pulang ke rumahnya di Chilaw, sekitar 70 km dari sana.

Ketika angkutan umum berhenti beroperasi selama jam malam, Saparamadu mengatakan dia tidur di emperan jalan setelah bekerja sepanjang pekan di Kolombo.

"Saya tak bisa pulang. Saya terjebak (di sini)," kata dia. "Saya sangat frustrasi."

Para diplomat Barat dan Asia di Sri Lanka mengatakan mereka memonitor situasi dan berharap pemerintah mengizinkan penduduk untuk menggelar demonstrasi secara damai. (ant/dil/jpnn)

Situasi di Sri Lanka makin mencekam setelah Presiden Gotabaya menetapkan status darurat yang langsung diikuti pemblokiran akses ke media sosial (medsos)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News