Sri Mulyani Diminta Ubah Strategi PEN, Pemda Jadi Lokomotif Utama
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Gerindra Kamrussamad mendorong Menteri Keuangan Sri Mulyani berani mengubah skenario program pemulihan ekonomi (PEN) dengan menjadikan Pemda sebagai lokomotif utama PEN, bukan BUMN atau kementerian.
Bagi Kamrussamad, program PEN 2020 masih mengalami permasalahan yang berulang yakni penyerapan masih rendah 25,1 persen.
"Menkeu telah berhasil menciptakan ruang fiskal yang lebar dalam perubahan postur APBN 2020, tapi menjadi sia sia jika serapan anggaran tidak optimal," kata Kamrussamad, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (25/8).
Menurutnya Pemda bisa menjangkau UMKM, bisa penetrasi perlindungan sosial dan bisa menahan laju penurunan daya beli.
"Problem Pemda tidak punya dana. Karena refocusing dan realokasi. Saya kira Menkeu perlu mempertimbangkan hal tersebut," jelas founder KAHMIPreneur itu.
"Untuk penyaluran dana PEN melalui perbankan kita minta OJK menyajikan dana penerima modal kerja baru, supaya kita tahu berapa persen nasabah lama dan berapa persen nasabah baru penerima dana PEN karena semua Sektor bisnis terdampak, semua klaster terdampak."
"Jika hanya menggunakan data nasabah lama maka harus kita evaluasi," tambahnya.
Kemudian untuk sektor Kesehatan baru terserap 13,98 persen. Menurutnya, sebaiknya dilakukan perubahan skema yaitu memberikan insentif ke warga yang mengikuti test swab PCR.
Menurut Kamrussamad, program PEN 2020 masih mengalami permasalahan yang berulang yakni penyerapan masih rendah.
- 4 Menteri Kompak di Sidang PHPU, Bansos Tak Terkait Pilpres 2024
- Sri Mulyani Percaya Sidang PHPU Cara Merawat Nalar Publik
- Masih Banyak Pemda Belum Mencairkan THR PNS & PPPK, Ini Datanya
- MK Sudah Kirim Surat Panggilan Resmi kepada 4 Menteri & DKPP
- Alasan TPN Ganjar-Mahfud Minta Kapolri Dihadirkan di Sidang MK
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK? Masih Ada Ketidakpastian, Menunggu Pengangkatan Honorer?