Sri Mulyani Beber Kendala Penyerapan Anggaran PEN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Pasalnya, penyerapan anggaran PEN per 19 Agustus 2020 baru sebesar Rp 174,79 triliun atau 25,1 persen dari total anggaran Rp ,695,3 triliun.
Berbicara dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (24/8), Sri menyatakan bahwa berdasar evaluasi cepat dari PEN, program yang desainnya simpel dan sudah ada, bisa dieksekusi cepat.
Ia mencontohkan seperti bantuan sosial program keluarga harapan atau bansos PKH, kartu sembako, bisa cepat dieksekusi.
"Namun, apabila program usulan baru, kami melihat ada yang betul-betul sangat menantang sehingga eksekusi mungkin membutuhkan waktu," ujar Sri.
Mantan petinggi Bank Dunia yang karib disapa Ani itu menjelaskan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah memerintahkan kementerian/lembaga agar dalam mendesain program harus sesimpel mungkin.
"Namun, tetap akuntabel," tegas Ani.
Dia pun mengungkap program baru biasanya terkendala persoalan data. Baik data yang belum tersedia. Maupun data yang sudah tersedia, tetapi belum di-update.
Penyerapan anggaran PEN (pemulihan ekonomi nasional) masih jauh dari harapan, Menkeu Sri Mulyani menjelaskan beberapa hal yang menjadi penyebabnya.
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu