Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Alami Kontraksi Terburuk dalam 150 Tahun Terakhir

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Alami Kontraksi Terburuk dalam 150 Tahun Terakhir
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui saat ini perekonomia global mengalami kontraksi terburuk dalam 150 tahun terakhir. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sri Mulyani memerinci, Prancis minus sembilan persen, India delapan persen, Meksiko 8,5 persen, Inggris 10 persen, Brasil 4,5 persen dan Arab Saudi minus 3,9 persen.

Selain itu, dia mengatakan, kontraksi ekonomi ndonesia masih lebih baik ketimbang negara di ASEAN, kecuali dibandingkan Vietnam dan China.

"Singapura minus enam persen, Filipina 9,6 persen dan Malaysia minus 5,8 persen," kata dia.

Sementara itu, jika dibandingkan negara-negara Organization Islamic Coorporate (OIC) atau Organisasi Kerja sama Islam seperti Iran minus 1,5 persen, Kuwait minus 8 persen, Nigeria minus 3,2 persen, dan Qatar minus 4,5 persen.

"Indonesia juga masih dalam kondisi relatif lebih baik," ungkap Sri Mulyani.

Oleh karena itu, kata Sri Mulyani pemerintah sedang melakukan countercyclical melalui dua instrumen yaitu fiskal dan moneter sebagai langkah untuk melawan siklus kontraksi yang luar biasa akibat pandemi ini.

Hal itu juga dilakukan oleh semua negara.

Saat ini, lanjut dia, berdasarkan data IMF, total stimulus seluruh dunia untuk penanganan pandemi Covid-19 mencapai USD 11,7 triliun atau 12 persen dari PDB dunia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui saat ini perekonomia global mengalami kontraksi terburuk dalam 150 tahun terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News