Sri Mulyani Sudah Pasang Kuda-Kuda, Siap untuk Pertarungan Ekonomi 2023
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus menjaga Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di tengah ancaman ketidakpastian global.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan RAPBN 2023 dirancang dengan optimisme dan kewaspadaan di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Menurutnya, ada beberapa risiko yang masih tinggi, seperti inflasi, stagflasi, perlambatan ekonomi global, perang antara Rusia dan Ukraina, serta pengetatan kebijakan moneter secara agresif.
"Semua faktor penyebab ketidakpastian ekonomi tersebut juga mulai melanda perekonomian Eropa, Amerika Serikat, dan China.
"Kondisi tersebut menimbulkan efek negatif ke seluruh dunia dalam bentuk krisis pangan dan energi sebagai akibat disrupsi rantai pasok dan kenaikan sangat tajam harga-harga pangan dan energi dunia,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip berdasarkan hasil Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Jumat (2/9).
Meskipun demikian, pemerintah akan terus menjaga kondisi RAPBN 2023 untuk menghadapi risiko tersebut.
Berikut upaya pemerintah untuk menjaga APBN 2023, di antaranya:
1. Sebagai shock absorber
Mengendalikan tingkat inflasi serta menjaga daya beli masyarakat, seperti memberikan bantuan sosial, kompensasi dan subsidi serta menjaga momentum pemulihan ekonomi makin menguat.
Pemerintah Indonesia terus menjaga RAPBN 2023 di tengah ancaman ketidakpastian global.
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Jumlah ASN di IKN Lebih Banyak PPPK Dibanding PNS, Ini Datanya, Jauh Banget
- Perum Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269 Ribu Warga Jakarta
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan