SSJ 100 Bisa Senasib Tu-144, Ditarik dari Pasar

SSJ 100 Bisa Senasib Tu-144, Ditarik dari Pasar
SSJ 100 Bisa Senasib Tu-144, Ditarik dari Pasar
PENYEBAB jatuhnya Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) di tebing Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu lalu (9/5) memang masih misterius. Tapi, dari Rusia mulai muncul sejumlah spekulasi, baik terkait dengan pemicu kecelakaan maupun masa depan pesawat yang mampu mengangkut hingga seratus penumpang tersebut.

Dilansir koran Moscow Times, Karteker Deputi Perdana Menteri Rusia Dimitry Rogozin yakin penyebab insiden yang menewaskan 45 orang dari berbagai negara itu adalah faktor manusia. Sebab, SSJ 100 dinilainya sebagai pesawat kompetitif dan akan tetap memiliki masa depan cerah pasca kecelakaan tiga hari lalu tersebut.

Sementara itu, komite investigasi yang dibentuk Perdana Menteri Dmitry Medvedev dan telah tiba di Jakarta kemarin (11/5) mengindikasikan kemungkinan terjadinya pelanggaran aturan keselamatan penerbangan. Karena itu, komisi yang diketuai Menteri Industri dan Perdagangan Yuri Slyusar tersebut berencana mengadakan penyelidikan kriminal.

Namun, sejumlah pakar lain lebih tajam bersuara. Magomed Tolboyev, seorang test pilot dan pejabat di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, misalnya, menuding lemahnya flight planning alias perencanaan terbang sebagai penyebab. Dia menyamakan insiden yang menimpa SSJ 100 itu dengan jatuhnya pesawat Tu-154 di Katyn pada 2010 yang menewaskan 96 orang, termasuk perdana menteri Polandia.

PENYEBAB jatuhnya Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) di tebing Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu lalu (9/5) memang masih misterius. Tapi, dari Rusia mulai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News