Staf TU Sekolah 'Pembeli' Keperawanan Siswi SMP Dipecat

jpnn.com - NEGARA - Pemkab Jembrana meradang dengan ulah salah satu PNS nya, I Gede Suardika, 39 yang membeli perawan anak baru gede (ABG) dengan harga Rp 3 juta. Tak tanggung-tanggung, Pemkab Jembrana langsung memberikan sanksi berat kepada Suardika yang sehari-hari bekerja sebagai Staf Tata Usaha salah satu SD di Jembrana. Ya, sanksi itu adalah pemecatan.
"Perbuatan Suardika sebagai abdi negara benar-benar memalukan dunia pendidikan di Jembrana dan mencoreng citra pemkab," kata Bupati Jembrana I Putu Artha seperti dilansir Radar Bali, (JPNN Group).
Menurut Artha, perbuatan Suardika tidak bisa ditolerir lagi. "Perbuatannya sudah merusak moral anak-anak di Jembrana. Karenanya tidak bisa diteloransi lagi," kata Artha.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabupaten Jembrana kembali diguncang kasus penjualan anak di bawah umur. Kali ini seorang gadis 14 tahun, Ni Putu GM nekat mengorbankan kegadisannya seharga Rp 3 juta demi membeli sebuah handphone.
Siswi kelas dua SMP di Jembrana, Bali merelakan keperawanannya dijual melalui dua mucikari 'cilik' Ni Putu S, 17; dan ni Ketut AA, 17.
Korban dijual kepada pria hidung belang I Gede Suardika, seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas sebagai staff TU di salah satu sekolah di Negara, Bali. Kini kasus ini sedang ditangani Polres Jembrana dan Suardika ditetapkan sebagai tersangka karena telah menyetubuhi anak di bawah umur. (bas/yes/mas)
NEGARA - Pemkab Jembrana meradang dengan ulah salah satu PNS nya, I Gede Suardika, 39 yang membeli perawan anak baru gede (ABG) dengan harga Rp 3
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ultimatum Kombes Budi Sartono: Tindak Tegas Pelaku Begal di Bandung!
- 3 Bulan Bekerja, Tim Polres Banyuasin Akhirnya Tangkap Pencuri Motor di Rantau Bayur
- Polisi Tangkap Begal Sadis di Bandung, Kepala Korban Disabet Sajam
- Papa Menonton Video Dewasa, Menunjukkan kepada Anak Gadisnya, Berikutnya Sangat Miris
- Inilah Pemicu Tawuran Warga di Manggarai Jaksel
- Pelaku Penembakan di Samarinda Beraksi di Atas Motor, Orang-Orang Panik