Stafsus Jokowi Sebut Masalah Penanganan Sampah Sudah Akut
jpnn.com, JAKARTA - Pemuda Indonesia harus memiliki peran utama untuk membawa perubahan, termasuk merubah paradigma berpikir masyarakat mengenai sampah.
Demikian disampaikan Diaz Hendropriyono, staf khusus Presiden Joko Widodo dalam Indonesian Youth Marine Debris Summit di Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta, Rabu (25/10).
Dia menjelaskan, apa yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa dunia sedang mengalami perubahan sangat cepat, yang khususnya didorong karena kemajuan teknologi.
Di era kompetitif seperti sekarang ini, semua pihak harus cepat menghadapi perubahan jika tidak ingin tertinggal.
Diaz memandang bahwa permasalahan sampah saat ini sudah sangat akut sehingga menghambat kompetensi dan kapasitas Indonesia untuk bersaing di panggung internasional.
"Volume sampah yang mencapai sekitar 64 juta ton per tahun masih belum diolah secara optimal, baik untuk mengurangi polusi maupun memberikan nilai tambah ekonomi," katanya.
Diaz menekankan bahwa pentingnya menjaga kebersihan laut Indonesia dengan meninggalkan paradigma lama kumpul angkut buang menjadi reduce reuse and recyle.
Dengan kata lain, pengelolaan sampah akan lebih baik ditangani di hulu dengan mengurangi sampah daripada mencoba mencari solusi untuk mengolah sampah yang ada.
Menurut Stafsus Presiden Diaz Hendropriyono buruknya penanganan sampah menghambat kapasitas Indonesia untuk bersaing di panggung internasional
- Karyawan Garudafood Diajak Mengelola Sampah Menggunakan Maggot
- ITPLN Berkolaborasi dengan PLN & Pemda, Kembangkan Pemanfaatan Sampah
- Peringati HPSN, Pj Kota Tangerang Ajak Warga Perkuat Komitmen Jaga & Rawat Lingkungan Sekitar
- Great Eastern Indonesia-Rekosistem Berkolaborasi Wujudkan Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab
- Ganjar Tantang Pemuda Bekasi Pengelola Sampah Punya Solusi untuk Bantargebang
- Kunjungi Fasilitas RDF Plant Pertama di Indonesia, Presiden Jokowi Bilang Begini